Tautan-tautan Akses

Trump Kejutkan Imigrasi, Umumkan Penggerebekan Migran


ARSIP - Foto bertanggal 7 Februari 2017 yang dirilis pihak Imigrasi AS menunjukkan warga asing yang ditangkap oleh pihan Imigrasi AS. (foto: Charles Reed/U.S. ICE via AP)
ARSIP - Foto bertanggal 7 Februari 2017 yang dirilis pihak Imigrasi AS menunjukkan warga asing yang ditangkap oleh pihan Imigrasi AS. (foto: Charles Reed/U.S. ICE via AP)

Presiden Amerika Donald Trump berjanji mulai pekan depan akan mendeportasi "jutaan orang asing ilegal" dari Amerika, tetapi pengumuman penggerebekan terhadap keluarga imigran itu tampaknya mengejutkan pejabat imigrasi.

Rencana deportasi itu telah dipertimbangkan berbulan-bulan. Seorang pejabat pemerintahan Trump mengatakan 1 juta migran yang sudah menerima perintah final deportasi tetapi masih tinggal di Amerika akan menjadi target pertama. Tetapi pendeportasian paling banyak dilakukan Amerika dalam setahun adalah pada tahun 2013, ketika sekitar 435 ribu orang dideportasi.

Pejabat imigrasi Amerika mengatakan meskipun ada pengumuman Trump, penggerebekan terhadap keluarga migran tidak segera terjadi. Laporan mengatakan pejabat itu tidak tahu bahwa Trump berencana mengungkap tindakan penegakan hukum yang sensitif itu di Twitter.

Razia pada skala yang dijelaskan Trump bisa membutuhkan ribuan personel penegak hukum. Tetapi banyak petugas imigrasi telah dialihkan ke perbatasan selatan Amerika untuk mengatasi gelombang migran yang menyeberang dari Meksiko - lebih dari 140 ribu pada Mei saja.

Trump mengatakan, badan Penegakan Hukum dan Imigrasi negara itu "akan memulai proses pendeportasian jutaan orang asing yang secara ilegal masuk ke Amerika. Mereka akan dideportasi secepat mereka datang."

Pengacara imigrasi yang bermarkas di Boston, Matthew Cameron, mengatakan Trump membuat "semua jenis janji yang tidak akan pernah bisa dipenuhi" untuk tujuan politik yang akan menimbulkan ketakutan dalam komunitas imigran. [ka]

XS
SM
MD
LG