Presiden AS Donald Trump mengatakan ia terbuka bagi pertemuan puncak lainnya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, meskipun Pyongyang mengisyaratkan tidak tertarik untuk memulai kembali pembicaraan nuklir yang macet.
Trump mengemukakan demikian hari Selasa (7/7) dalam wawancara dengan Greta Van Susteren dari Gray Television.
“Saya paham mereka ingin bertemu dan kami tentu akan melakukan itu,” kata Trump seraya menambahkan, “Saya akan melakukannya jika saya pikir ini akan membantu.”
Sewaktu Van Susteren, yang juga kontributor VOA bertanya apakah menurut Trump pertemuan semacam itu akan membantu, Trump menjawab, “Mungkin. Saya memiliki hubungan sangat baik dengannya, jadi itu mungkin saja terjadi.”
Korea Utara telah dua kali dalam pekan lalu menyatakan tidak tertarik melakukan pembicaraan lainnya dengan AS, seraya menekankan bahwa pertemuan puncak lainnya hanya akan menguntungkan situasi politik dalam negeri Trump.
“Sekali lagi secara spesifik kami katakan kami tidak berniat duduk berhadapan dengan AS,” kata Kwon Jong Gun, pejabat kementerian luar negeri Korea Utara, dalam artikel di kantor berita pemerintah KCNA, hari Selasa.
Hari Sabtu lalu, diplomat senior Korea Utara Choe Son Hui mengatakan negaranya tidak merasa perlu untuk bertemu langsung dengan AS, karena AS menganggap dialog Korea Utara-AS itu tidak lebih dari alat untuk mengatasi krisis politiknya.
Sebelumnya bulan ini, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan ia ingin Trump dan Kim mengadakan pertemuan lainnya sebelum pemilihan presiden AS pada bulan November.
Isu itu kemungkinan besar akan muncul pekan ini dalam pertemuan antara para pejabat Korea Selatan dan Deputi Menteri Luar Negeri AS Steve Biegun, perunding utama AS mengenai Korea Utara, yang sedang berkunjung ke Seoul.
Berbicara hari Rabu setelah bertemu sejawatnya dari Korea Selatan, Lee Do-hoon, Biegun tidak membesar-besarkan pernyataan Korea Utara baru-baru ini.
Biegun sendiri bulan lalu mengatakan pertemuan langsung sebelum pemilu kemungkinan besar tidak akan terjadi, antara lain karena masalah virus corona. Hari Rabu, ia tidak secara terbuka mengemukakan mengenai peluang berlangsungnya pertemuan puncak lainnya.
Trump dan Kim bertemu untuk pertama kali pada Juni 2018 di Singapura, di mana mereka menandatangani pernyataan singkat mengenai tekad untuk “bekerja sama menuju denuklirisasi penuh Semenanjung Korea.” [uh/ab]