Presiden Amerika Donald Trump mengatakan ia tidak mau menunggu hasil pemilu November mendatang "berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun" karena masalah yang ia perkirakan akan terjadi terkait surat suara yang dikirim melalui pos.
"Saya tidak ingin penundaan," kata Trump kepada wartawan, Kamis (30/7) sore, di Gedung Putih. "Tetapi saya juga tidak ingin harus menunggu 3 bulan dan kemudian mengetahui bahwa semua surat suara hilang, dan pemilihan itu sama sekali tidak ada artinya. Orang pintar tahu itu. Orang bodoh mungkin tidak tahu."
Sebelumnya hari itu, Trump menyarankan pemilihan presiden tahun ini ditunda. Di Twitter, ia menulis tuduhan tanpa bukti bahwa surat suara yang dikirim melalui pos dan dihitung belakangan, akan menjadikan pemilihan presiden 2020 "paling tidak AKURAT dan CURANG dalam sejarah."
Presiden dari Partai Republik itu menambahkan “akan sangat memalukan bagi Amerika. Tunda Pemilu sampai orang bisa memilih dengan benar, terjamin dan aman???”
Presiden tidak berwenang menunda pemilu. Berdasar Konstitusi, Kongres berwenang menetapkan tanggal pemilu. Dan menurut undang-undang, pemilu diadakan pada Selasa pertama pada November.
Fraksi Republik di DPR langsung menolak gagasan bahwa pemilu bisa atau akan ditunda. [ka/pp]