Tautan-tautan Akses

Trump Ingin Hakim Baru dalam Sidang Kasus Penipuan Pilpres 


Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan panggung setelah ia berbicara di acara tahunan Silver Elephant Gala di Columbia, South Carolina, pada 5 Agustus 2023. (Foto: AP/Artie Walker Jr.)
Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan panggung setelah ia berbicara di acara tahunan Silver Elephant Gala di Columbia, South Carolina, pada 5 Agustus 2023. (Foto: AP/Artie Walker Jr.)

Mantan Presiden Amerika Serika, Donald Trump, pada Minggu (6/8), berpendapat bahwa hakim federal yang dipilih secara acak untuk mengawasi persidangan yang menuduhnya berkonspirasi untuk membatalkan kekalahannya dalam pilpres 2020, tidak akan adil baginya dan harus diganti.

Ia juga mengatakan bahwa kasus tersebut harus dipindahkan dari Washington, di mana penduduk sangat menentangnya, dan calon juri akan dipilih dari kalangan pemilih terdaftar.

Di situs Truth Social-nya, Trump menulis dengan huruf kapital semua, "Tidak mungkin saya bisa mendapatkan persidangan yang adil dengan hakim yang 'ditugaskan.'" Ia mengacu pada Hakim Distrik AS Tanya Chutkan.

Pengadilan untuk District of Columbia belum menanggapi permintaan komentar dari kantor berita Reuters.

Chutkan telah menjebloskan 38 pendukung Trump ke penjara dalam persidangan yang ia pimpin atas tuduhan melakukan berbagai pelanggaran yang berasal dari peran mereka dalam kerusuhan 6 Januari 2021, ketika 2.000 pengikut Trump mengamuk di Gedung Capitol untuk memrotes persetujuan Kongres AS atas kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat.

Dalam empat kasus yang diadili oleh Chutkan, jaksa tidak meminta hukuman penjara bagi para terdakwa. Sejumlah media AS telah melaporkan bahwa Chutkan, di antara dua lusin hakim federal yang menyidangkan kasus terkait serangan 6 Januari 2021, telah terbukti menjadi salah seorang yang paling keras dalam menjatuhkan hukuman. [ka/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG