Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari Sabtu (4/2) merespon keputusan hakim federal yang untuk sementara memblokir keputusannya melarang warga dari beberapa negara Timur Tengah masuk ke Amerika. Ia menyebut keputusan hakim itu "konyol" dan bertekad akan membatalkannya.
James Robart, hakim federal negara bagian Washington hari Jumat memutuskan menangguhkan keputusan Trump, yang tanpa batas memblokir pengungsi Suriah masuk ke Amerika dan memblokir untuk sementara warga dari tujuh negara mayoritas Muslim yang dianggap pemerintah federal berisiko meningkatkan terorisme.
Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika sejak itu mengatakan wisatawan dengan visa yang berlaku akan diizinkan masuk ke Amerika.
Kepada VOA hari Sabtu, seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mengukuhkan, orang dengan visa yang sah akan diizinkan masuk ke Amerika dan badan tersebut menyatakan akan merilis informasi lebih lanjut sesegera mungkin.
Departemen Keamanan Dalam Negeri, sesuai perintah hakim, hari Sabtu mengatakan akan berhenti mengindetifikasi turis dari negara-negara tertentu yang tercakup dalam keputusan presiden Trump.
Beberapa maskapai besar, termasuk Air France, British Airways dan Emirates, mulai mengizinkan penumpang dari tujuh negara yang dilarang berdasar keputusan presiden, naik pesawat tujuan Amerika Sabtu pagi.
Trump Sabtu pagi juga menulis di Twitter, Amerika akan "bermasalah besar" jika "tidak lagi mampu mengatakan siapa yang boleh, dan yang tidak boleh" masuk perbatasan. [ka]