Tautan-tautan Akses

Trump dan Modi Puji 'Hubungan Khusus' AS-India di tengah Munculnya Isu Tarif 


Presiden AS Donald Trump menjabat tangan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih, Washington, pada 13 Februari 2025. (Foto: AP/Alex Brandon)
Presiden AS Donald Trump menjabat tangan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih, Washington, pada 13 Februari 2025. (Foto: AP/Alex Brandon)

Presiden Donald Trump, pada Kamis (13/2), menjamu Perdana Menteri India Narendra Modi di Gedung Putih. Walaupun memuji "hubungan khusus" AS-India, Trump tetap memperingatkan bahwa India tidak akan terhindar dari tarif yang lebih tinggi yang mulai diberlakukannya terhadap mitra-mitra dagang AS di seluruh dunia.

Dalam konferensi pers bersama di Ruang Timur Gedung Putih, Trump mengecam "tarif yang tidak adil dan sangat kuat yang membatasi akses AS ke pasar India." Ia menyebutnya sebagai "masalah besar."

AS dan India memiliki defisit perdagangan $50 miliar yang menguntungkan India. Perdagangan barang dan jasa Indo-AS berjumlah sekitar $190,1 miliar pada 2023. Menurut Kementerian Luar Negeri India, ekspor AS ke India bernilai hampir $70 miliar dan impor $120 miliar.

Sementara itu, Modi melanjutkan kebiasaannya memuji Trump. Perdana menteri tersebut mengatakan bahwa ia bertekad "Membuat India Hebat Lagi," atau "MIGA" — plesetan dari slogan dan gerakan presiden "MAGA" atau "Membuat Amerika Hebat Lagi."

Trump juga mengatakan bahwa ia akan mendukung ekstradisi salah seorang perencana serangan Mumbai 2008 — yang tampaknya merujuk pada Tahawwur Hussain Rana, yang dihukum pada 2011 di AS karena merencanakan serangan terhadap surat kabar Denmark.

Tarif Dagang AS ke Meksiko-Kanada Resahkan Konsumen dan Produsen Amerika
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:41 0:00

"Ia akan kembali ke India untuk diadili," kata Trump. Ia menambahkan, "Kami akan segera mengembalikannya ke India" dan bahwa ekstradisi semacam itu mungkin akan dilakukan lagi.

Trump juga mengatakan AS akan segera meningkatkan penjualan militer ke India "jutaan dolar," membuka jalan untuk akhirnya menyediakan pesawat tempur siluman F-35 bagi India — sesuatu yang telah lama diupayakan India.

Sebelum kedatangan Modi di Gedung Putih, Trump menandatangani instruksi untuk menaikkan tarif agar sama dengan tarif pajak yang dikenakan negara lain atas impor. Ini berdampak ke mitra-mitra dagang AS di seluruh dunia — termasuk India.

Modi telah berupaya menghindari tarif tambahan AS dan meningkatkan hubungan dengan Washington dan Barat secara keseluruhan, yang akhir-akhir ini dingin setelah Modi menolak mengutuk Rusia atas perangnya dengan Ukraina.

Modi adalah pemimpin asing keempat yang mengunjungi Trump sejak pelantikannya bulan lalu, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ishiba dari Jepang, dan Raja Yordania Abdullah II. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG