Dengan beberapa hari saja menjelang pemilih memberikan suara terakhir mereka dalam pemilihan presiden AS, kedua kandidat presiden memusatkan kampanye mereka di negara bagian-negara bagian penting di bagian tengah Amerika pada hari Jumat.
Petahana, presiden Donald Trump, dijadwalkan berkampanye di Michigan, Minnesota dan Wisconsin, sedangkan penantangnya, mantan wakil presiden Joe Biden di Minnesota, Wisconsin dan Iowa.
Michigan memiliki 16 suara elektoral, Minnesota dan Wisconsin masing-masing 10, dan Iowa 6. Trump dan Biden hari Kamis (30/10) memusatkan kampanye mereka di Florida, yang dimenangkan Trump pada tahun 2016.
“Jika Florida menjadi biru, selesai sudah. Berakhir sudah,” kata Biden dalam rapat umum di luar Broward College, merujuk pada warna partai Demokrat. Acara ini berlangsung dengan hadirin berada di mobil masing-masing (drive-in).
Biden mengkritik Presiden Trump karena mengadakan rapat umum di tengah-tengah pandemi di mana sebagian besar hadirin tidak mengenakan masker, seraya menyebut acara itu “kegiatan penular super.”
Presiden “menyebarkan lebih dari sekadar virus corona. Ia menyebarkan perpecahan dan perselisihan,” kata Biden dalam kampanye drive-in kedua hari Kamis di Tampa, yang dipersingkat karena hujan.
Sementara itu Trump, yang berpidato di hadapan massa dalam jumlah besar di halaman parkir stadion di Tampa, kembali memprediksi partisipasi besar-besaran pendukung partai Republik, yang disebut sebagai gelombang merah besar, pada hari pemilihan 3 November.
“Kita akan menangkan pemilu ini dengan sangat besar. Lihat saja,” kata Trump dalam prediksinya.
Trump dijadwalkan mengadakan rapat umum lainnya hari Kamis di North Carolina, tetapi karena “cuaca sangat buruk,” termasuk angin kencang, acara itu diundur hingga hari Senin, katanya kepada wartawan.
Trump, dalam pidatonya di Tampa, juga mengatakan, AS akan memiliki vaksin bagi COVID-19 “dalam beberapa pekan,” dan menjanjikan bahwa “orang-orang lanjut usia yang akan pertama kali mendapatkannya.” Di Florida, orang-orang berusia 65 tahun ke atas merupakan sepertiga dari mereka yang memilih presiden.
Dalam setiap pemilu sejak 1996, pemenang di Florida juga memenangkan kursi kepresidenan. Pemenang di negara bagian itu meraih 29 dari 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangi pemilu.
Menurut rata-rata jajak pendapat besar yang dikumpulkan situs Real Clear Politics, Biden dan Trump praktis imbang di Florida dan North Carolina, sementara presiden ketinggalan dari mantan wakil presiden di Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Hasil jajak pendapat nasional biasanya menunjukkan Biden unggul 7 atau 8 persen atas Trump, meskipun marginnya sekitar setengah dari itu di beberapa negara bagian di mana pertarungan pemilu berlangsung sengit yang kemungkinan besar akan menentukan hasil di Dewan Pemilih.
Warga Amerika memberikan suara lebih awal bagi pemilihan presiden yang berlangsung Selasa mendatang itu dalam jumlah yang belum pernah tercapai sebelumnya. Ini disebabkan oleh perasaan mendukung atau menentang yang kuat terhadap para kandidat dan keinginan untuk menghindari kerumunan besar pada hari pemilihan di TPS-TPS pada masa pandemi ini.
Lebih dari 80 juta orang telah memberikan suara hingga Kamis (30/10), jauh melebihi separuh dari suara keseluruhan yang masuk pada tahun 2016, yang ketika itu mencapai 138.8 juta.
Sekitar dua pertiga pemilih dini telah mengirim surat suara melalui pos atau memasukkannya ke kotak-kotak pengumpul suara, dan selebihnya datang langsung ke TPS-TPS di berbagai penjuru Amerika. [uh/ab]