Presiden Donald Trump berusaha mengklarifikasi gagasannya mempersenjatai para pendidik di kelas untuk mencegah penembakan di sekolah, dan mengatakan bahwa dia ingin melihat kemungkinan memberikan “senjata terselubung kepada guru yang mahir menggunakan senjata yang memiliki pengalaman pelatihan khusus atau militer .”
Sehari setelah pertemuan yang mengharukan di Gedung Putih dengan para siswa dan orang tua dari sekolah-sekolah yang pernah mengalami penembakan massal, Trump, dalam dua cuitan melalui Twitter mengatakan “hanya 20 persen guru terbaik, banyak, kini dapat segera menembak balik jika ada orang biadab yang sakit jiwa datang ke sekolah dengan niat buruk.”
Dalam sesi mendengarkan keluhan dan masukan di Gedung Putih hari Rabu, Trump mengatakan, “Jika Anda memiliki seorang guru yang mahir menggunakan senjata api, mereka bisa menghentikan serangan dengan sangat cepat.” Dia menambahkan “jelas ini hanya untuk orang-orang yang sangat mahir dalam menggunakan pistol, dan ini akan merupakan apa yang disebut ‘conceal carry’ (membawa senjata secara terselubung), di mana seorang guru bisa membawa pistol tersembunyi.
Di ruang makan Gedung Putih, Trump juga mengatakan bahwa menugaskan mantan anggota dinas militer ke seluruh sekolah “bisa memecahkan masalah Anda dengan sangat baik.” Dia menambahkan, “kami akan melihatnya dengan sangat seksama.”
Pada satu kesempatan, Trump bertanya kepada hadirin, “Apakah semua orang menyukai gagasan itu?”
Beberapa orang mengangkat tangan. Presiden kemudian bertanya siapa yang menentangnya dan lebih banyak orang mengangkat tangan dari kira-kira 40 orang di ruangan itu, kebanyakan siswa, anggota keluarga dan pendidik yang terkena dampak langsung penembakan di sekolah.
Sore harinya, dalam sebuah acara jaringan televisi CNN di Florida yang dihadiri oleh orang-orang yang selamat dari penembakan pekan lalu di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, di mana seorang bekas siswa berusia 19 tahun didakwa melakukan pembunuhan 17 orang, Senator Marco Rubio mengatakan kepada khalayak bahwa dia tidak mendukung gagasan mempersenjatai guru.
Ketika ditanya oleh oleh siswa, orang tua dan guru, Rubio juga mengatakan bahwa undang-undang kepemilikan senjata api yang lebih ketat saja tidak akan mencegah penembakan massal pada masa depan, sementara dia juga mendukung usia minimum yang dibolehkan untuk membeli senapan dan pelarangan penggunaan aksesori yang disebut “bump stock” yakni alat yang memungkinkan senjata bisa memuntahkan lebih banyak peluru dengan lebih cepat.
Baca juga: Pelajar, Guru Korban Penembakan Sekolah Sampaikan Pesan Emosional ke Trump
Scott Israel, sheriff di distrik yang mencakup Parkland, mengatakan bahwa para deputi terlatih akan membawa senjata api di halaman sekolah, namun menolak gagasan untuk memberikan senjata kepada para guru.
Trump akan mengadakan pertemuan lagi mengenai keselamatan di sekolah hari Kamis di Gedung Putih, kali ini dengan para pejabat negara bagian dan lokal. [lt]