Presiden Donald Trump hari Kamis (31/5) ini terbang ke Texas, di mana dia direncanakan bertemu dengan keluarga-keluarga korban penembakan di sekolah yang menewaskan 10 orang.
Gedung Putih mengatakan Trump akan bertemu dengan keluarga dan anggota masyarakat setelah penembakan di SMA Santa Fe pada tanggal 18 Mei lalu. Delapan siswa dan dua guru pengganti tewas dalam insiden itu.
Presiden Trump mengatakan dia akan berusaha meningkatkan keamanan di sekolah setelah penembakan itu, tetapi belum menyerukan legislasi baru mengenai kepemilikan senjata api.
Perjalanannya ke Texas, negara bagian yang memiliki reputasi ramah senjata, itu dilakukan hanya beberapa minggu setelah kunjungan ke sana untuk menghadiri konvensi tahunan National Rifle Association (NRA), yakni perhimpunan pemilik senjata api di Amerika.
Gubernur Texas Greg Abbott, dari Partai Republik dan pendukung setia hak-hak kepemilikan senjata api, telah mengimbau agar sekolah-sekolah menyediakan lebih banyak personel bersenjata dan mengatakan mereka harus lebih fokus untuk menemukan masalah kesehatan jiwa siswa. Dia telah mengusulkan beberapa pembatasan kecil pada kepemilikan senjata setelah penembakan itu.
Para siswa di SMA Santa Fe kembali masuk sekolah Selasa lalu untuk pertama kalinya sejak penembakan itu.
Pihak berwenang telah mendakwa seorang siswa bernama Dimitrios Pagourtzis telah melakukan pembunuhan massal dalam serangan itu. Para penyidik mengatakan dia menggunakan senapan dan pistol milik ayahnya. [lt]