Presiden Amerika Donald Trump akan meninjau laporan lengkap tentang pembunuhan kolumnis harian Washington Post Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul bulan lalu.
Sejumlah kantor berita Amerika mengutip para pejabat intelijen yang mengatakan Dinas intelijen pusat Amerika atau CIA menyimpulkan bahwa putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman-lah yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi tanggal 2 Oktober lalu.
Tapi Departemen LN Amerika hari Sabtu mengatakan, belum ada kesimpulan akhir yang diambil tentang masalah itu.
Pejabat Saudi membantah putra mahkota itu terlibat pembunuhan Khashoggi dan presiden Trump menyebut laporan yang menyalahkan pangeran bin Salman sebagai “prematur.”
Jaksa Arab Saudi minggu lalu mencabut tuduhan terlibatnya Pangeran bin Salman dan menyerukan dijatuhkan hukuman mati atas lima orang. Ia juga mengumumkan tuduhan resmi atas 11 warga Saudi lainnya. Kata jaksa itu 21 orang telah ditangkap sehubungan pembunuhan Khashoggi.
Menteri LN Jerman Heiko Maas mengatakan hari Senin bahwa Jerman telah melarang 18 warga Saudi masuk ke Eropa karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan Khashoggi.
Insiden ini telah menimbulkan lebih banyak pertanyaan dari pada jawaban tentang kejahatan itu sendiri dan siapa yang bertanggung jawab, kata Mass di sela-sela pertemuan Uni Eropa di Brussels.
Presiden Trump mengatakan ia belum mendapat penjelasan sepenuhnya tentang rekaman audio tentang pembunuhan wartawan Saudi itu di konsulat Saudi di Istanbul, tapi katanya ia tidak berniat untuk mendengarkannya, karena rekaman itu mengerikan.
“Rekaman itu menggambarkan penderitaan yang mengerikan,” kata Trump kepada jaringan televisi Fox News. “Sangat kejam dan sangat mengerikan,” kata Trump lagi.
Ketika ditanya apakah pangeran Salman telah berbohong tentang keterlibatannya, Trump menjawab, “Saya tidak tahu. Siapa yang tahu apa yang terjadi? Dia mengatakan kepada saya dia tidak terlibat. Ia mengatakan hal itu sampai lima kali dalam minggu lalu.”
Chris Wallace, yang mewawancarai Trump bertanya apakah Trump setuju dengan usaha Kongres Amerika untuk menghentikan bantuan Amerika dalam perang pimpinan Arab Saudi di Yaman ataupun untuk menghentikan penjualan senjata Amerika kepada Arab Saudi.
Kata Presiden Trump, “itu tergantung, tapi saya ingin melihat perang di Yaman berhenti, dan dalam hal ini saya menghendaki agar Arab Saudi menghentikan perang dan Iran juga menghentikan campur tangannya dalam konflik itu.”
Khashoggi yang menulis kolom dalam harian Washington Post adalah pengecam Putra Mahkota bin Salman. Ia dibunuh ketika mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen guna menikahi tunangannya, seorang perempuan Turki. (ii)
