Hanya beberapa jam setelah mengumumkan ia sepakat untuk membuka kembali kantor-kantor pemerintah federal yang ditutup, tanpa mendapat imbalan dana bagi pembangun tembok di perbatasan Meksiko, Presiden Trump membantah bahwa ia telah mundur dalam konfrontasi dengan kelompok Demokrat.
“Ini bukan konsesi,” kata Trump dalam cuitan Twitter hari Jumat (25/1) malam. “Yang saya lakukan adalah mengurus kepentingan jutaan orang yang terkena dampak buruk penutupan kantor pemerintah atau shutdown, dengan pengertian kalau dalam 21 hari tidak ada kata sepakat (tentang tembok perbatasan), kita akan kembali lagi bertanding!”
Ketika mengumumkan Jumat sore bahwa ia sepakat dengan partai Demokrat untuk membuka kembali kegiatan pemerintah yang normal untuk tiga minggu, Trump juga mengancam akan kembali memberlakukan shutdown atau mengumumkan keadaan darurat supaya ia bisa mendapat dana milyaran dollar untuk membangun “tembok atau pagar atau apapun namanya” di perbatasan Meksiko, tanpa minta dana dari Kongres.
Usaha Presiden Trump untuk membangun tembok itu adalah untuk memenuhi janji kepada para pendukungnya semasa kampanye.
Namun, setelah penutupan kegiatan pemerintah selama 34 hari, disertai perang kata-kata hampir tiap hari antara Gedung Putih dan partai Demokrat, dukungan bagi Trump justru merosot.
Kantor berita Associated Press melaporkan hanya 34 persen orang yang disurvei mendukung kinerja Presiden Trump, turun dari 42 persen sebulan yang lalu. (ii)