Presiden Donald Trump hari Kamis (20/8) bertekad akan membalas jika negara-negara lain didapati menawarkan hadiah untuk menyerang pasukan Amerika di Afghanistan. Tetapi, ia tidak memberi indikasi apakah sikapnya terhadap laporan intelijen Amerika, yang mengungkap adanya hadiah itu, telah berubah.
Laporan tentang temuan intelijen Amerika bahwa Rusia membayar Taliban untuk membunuh pasukan Amerika di Afghanistan muncul pada akhir Juni. Rusia membantah laporan itu, dan Trump dengan tegas mengatakan dia tidak mempercayai laporan itu.
Stasiun televisi CNN bulan ini melaporkan, intelijen Amerika juga mengindikasikan bahwa Iran pun membayar Taliban untuk menarget pasukan Amerika di Afghanistan. Kantor berita Reuters tidak bisa memverifikasi laporan itu atau menjamin keakuratannya. Iran hari Selasa mengatakan laporan itu bohong.
Berbicara di Gedung Putih di sisi perdana menteri Irak, Trump mengatakan kepada wartawan, jika laporan itu ternyata benar, maka "kita akan menghantam mereka dengan keras."
Partai Demokrat dan pengecam Trump, menuduh presiden tidak serius dalam menanggapi informasi intelijen mengenai kematian tentara.[ka/ii]