Tautan-tautan Akses

Trump Ancam Tarif Lebih Besar terhadap Minuman Beralkohol Eropa


Botol-botol minuman anggur, sebagian besar dari Eropa, dipajang selama di toko minuman keras di Salt Lake City, Utah (foto: dok).
Botol-botol minuman anggur, sebagian besar dari Eropa, dipajang selama di toko minuman keras di Salt Lake City, Utah (foto: dok).

Presiden AS Donald Trump pada Kamis (13/2) mengancam Uni Eropa dengan pengenaan tarif 200 persen bagi minuman anggur, sampanye dan minuman beralkohol lain yang diproduksi di 27 negara anggota blok tersebut. Ancaman itu dikeluarkan setelah Uni Eropa memungut apa yang Trump sebut sebagai “tarif 50 persen yang buruk” bagi produk wiski suling Amerika.

Trump menyampaikan pernyataannya dalam sebuah unggahan di platform media sosial Truth Social miliknya bahwa Uni Eropa adalah “salah satu otoritas perpajakan dan tarif yang paling bermusuhan dan kejam di dunia”. Dia mengatakan bahwa Uni Eropa dibentuk pada 1993 “dengan tujuan tunggal untuk mengambil keuntungan dari Amerika Serikat” secara ekonomi.

Bulan lalu, Trump telah melancarkan perang tarif dengan mitra dagang terbesarnya - Meksiko, Kanada, China, dan Uni Eropa - dalam apa yang dia katakan sebagai upaya untuk menghentikan masuknya obat-obatan, terutama fentanil, ke Amerika Serikat dari Meksiko dan Kanada, dan juga meyakinkan para produsen barang untuk menutup operasi mereka di luar negeri dan memindahkannya ke AS untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di Amerika.

Pada Rabu, Trump mengenakan tarif 25 persen atas ekspor baja dan aluminium ke AS dari 35 negara, termasuk blok Uni Eropa.

Eropa dengan cepat membalas dengan tarifnya sendiri atas ekspor AS senilai $28 miliar atau sekitar Rp459 triliun ke negara-negara yang telah lama menjadi sekutu geopolitik AS, sementara Kanada mengenakan tarif baru atas ekspor AS senilai $20,7 miliar atau Rp 339 triliun ke negara tetangganya itu.

Langkah-langkah Uni Eropa yang baru akan berlaku tidak hanya untuk produk baja dan aluminium tetapi juga tekstil, peralatan rumah tangga, dan produk pertanian. Sepeda motor, minuman bourbon, selai kacang, dan celana jins juga akan terkena dampak, seperti yang diterapkan selama masa jabatan pertama Trump yang berlangsung mulai 2017 hingga 2021.

Bea masuk Uni Eropa ditujukan untuk menekan AS secara politis sekaligus meminimalkan dampak buruk tambahan di Eropa. Pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa tarif mereka, yang dibayarkan oleh perusahaan importir dan biayanya sebagian besar dibebankan kepada konsumen, menargetkan produk dari negara bagian yang didominasi oleh pemilih Partai Republik seperti Trump, seperti daging sapi dan unggas dari Kansas dan Nebraska, produk kayu dari Alabama dan Georgia, serta minuman keras dari Kentucky dan Tennessee.

Produsen minuman keras telah menjadi korban tambahan dalam sengketa baja dan aluminium ini.

Chris Swonger, kepala Dewan Minuman Keras Amerika Serikat, menyebut langkah Uni Eropa untuk mengenakan pajak pada minuman keras produksi AS “sangat mengecewakan dan akan sangat melemahkan upaya yang telah berhasil untuk membangun kembali ekspor minuman keras AS di negara-negara Uni Eropa”.

Uni Eropa merupakan tujuan utama wiski AS, dengan ekspor melonjak 60 persen dalam tiga tahun terakhir setelah serangkaian tarif sebelumnya ditangguhkan.

Pada Kamis, Swonger mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Sektor minuman keras AS-Uni Eropa adalah model untuk perdagangan yang adil dan saling menguntungkan, dengan tarif nol-untuk-nol sejak 1997”. Dia mendesak diakhirinya pertikaian tarif atas minuman keras antara AS dan Eropa, dengan mengatakan, “Kami ingin bersulang, bukan tarif”.

Perang tarif Trump telah menyebabkan aksi jual saham Wall Street yang meluas, dengan tiga indeks saham utama AS anjlok dalam beberapa hari terakhir, dengan saham jatuh lagi pada Kamis dalam perdagangan awal. Namun Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada CNBC bahwa dia tidak khawatir.

“Kami fokus pada ekonomi riil,” kata dia. “Saya tidak khawatir tentang sedikit volatilitas selama tiga pekan. Saya tidak dapat memberi tahu Anda bahwa pasar akan naik hari ini, besok, minggu depan,” tambahnya.

Dia menepis kekhawatiran tentang ancaman Trump untuk mengenakan tarif yang lebih besar pada minuman beralkohol Eropa.

“Satu atau dua item dengan satu blok perdagangan - saya tidak yakin mengapa itu menjadi masalah besar bagi pasar,” katanya.

Trump mengatakan dalam unggahan media sosialnya bahwa jika Eropa menindaklanjuti tarif 50 persen untuk wiski suling dari AS, dia akan mengenakan tarif 200 persen untuk “semua minuman anggur, sampanye, dan produk alkohol yang berasal dari Prancis dan negara-negara lain yang diwakili Uni Eropa. Ini akan sangat baik untuk bisnis Anggur dan Sampanye di AS.”

Trump juga menyerang surat kabar The Wall Street Journal, penerbit media bisnis terkemuka di negara itu, karena menolak mendukung rencana tarifnya. Sebuah tajuk rencana di Journal menyatakan pekan ini bahwa “sebagian besar orang Amerika memahami bahwa tarif adalah pajak bagi konsumen dan bisnis”.

Pemimpin AS itu mengatakan surat kabar itu “tidak tahu apa yang mereka lakukan atau katakan. Mereka dimiliki oleh pemikiran Uni Eropa yang tercemar.”

Dia mengatakan, “Pendapat surat kabar itu kuno dan lemah, dan sangat buruk bagi AS.” [ns/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG