Presiden Donald Trump menyatakan pada Minggu (9/3) bahwa Amerika Serikat sedang melakukan pembicaraan dengan empat pihak yang berminat mengakuisisi TikTok. Dialog itu dilakukan di tengah ketidakpastian masa depan aplikasi asal China itu di Negeri Paman Sam.
Hukum Amerika mengharuskan TikTok memisahkan diri dari pemiliknya di China, ByteDance, atau dilarang beroperasi di negara itu.
Saat ditanya wartawan pada Minggu (9/3) apakah kesepakatan dengan TikTok akan segera tercapai, Trump menjawab, "Bisa saja."
"Kami sedang berunding dengan empat kelompok berbeda. Banyak pihak menginginkannya, dan keputusan ada di tangan saya," kata Trump di dalam Air Force One.
"Keempatnya bagus," tambahnya, tanpa menyebut nama mereka.
Undang-undang yang melarang TikTok berlaku mulai 19 Januari menyusul adanya kekhawatiran dari Amerika bahwa pemerintah China dapat memanfaatkan platform berbagi video tersebut untuk memata-matai warga Amerika atau memengaruhi opini publik secara diam-diam.
TikTok sempat diblokir sementara di Amerika dan ditarik dari toko aplikasi menjelang tenggat undang-undang tersebut yang menyebabkan jutaan penggunanya kecewa.
Trump menunda penerapan undang-undang tersebut selama dua setengah bulan setelah memulai masa jabatan keduanya pada Januari untuk mencari solusi dengan Beijing.
TikTok kemudian kembali beroperasi di Amerika Serikat dan tersedia lagi di toko aplikasi Apple dan Google pada Februari.
Calon pembeli TikTok termasuk "The People's Bid for TikTok," yang digagas oleh taipan real estat dan olahraga Frank McCourt melalui proyek Project Liberty.
Pesaing lainnya termasuk Microsoft, Oracle, dan sebuah grup yang melibatkan tokoh internet MrBeast, atau Jimmy Donaldson. [ah/rs]
Forum