Film Transformers: Age of Extinction yang menampilkan Mark Wahlberg sebagai pemeran utamanya ini melibatkan animator muda Indonesia, Ronny Gani, yang juga pernah terlibat dalam penggarapan film-film Hollywood seperti the Avengers, Pacific Rim, dan Noah.
“Ini pertama kali saya kerja bersama Michael Bay,” ujar Ronny Gani kepada reporter VOA, Dhania Iman, baru-baru ini. Dalam lima tahun belakangan ini, Ronny bekerja di perusahaan Industrial Light and Magic di Singapura, yaitu sebuah anak perusahaan dari Lucas Film Group yang fokus mengerjakan efek visual untuk filem-filem Hollywood.
“Kebetulan kita kali ini berhasil dapat untuk mengerjakan proyek Transformers,” kata pria berusia 31 tahun ini. “Sebelumnya saya ikut mengerjakan (film) Pacific Rim. Ada downtime sebentar, terus saya langsung bergabung ke tim yang mengerjakan Transformers,” lanjutnya.
Proses penggarapan animasi untuk film Transformers: Age of Extinction ini berlangsung selama enam bulan dan dilakukan oleh tim animator di Singapura yang berjumlah sekitar 20 orang. “Totalnya untuk seluruh kru visual effects di Singapura itu mungkin bisa sampai 100. Bukan hanya animator, tapi ada modeler, kompositor, lighter, effect artist,” jelas Ronny. Sebagian lagi dikerjakan oleh tim lain di kantor pusat Industrial Light and Magic yang berpusat di San Francisco, Amerika.
Tantangan yang dihadapi oleh Ronny cukup besar, mengingat film Transformers ini sudah lama dinanti dan banyak penggemarnya. “Yang pasti Transformers ini sudah punya brand sendiri. Dia punya fan base sendiri yang besar banget di seluruh dunia,” kata pria lulusan Universitas Indonesia jurusan arsitektur ini. Oleh karena itu, Ronny berusaha tidak merubah karakterisasi dari setiap karakter yang ditampilkan oleh film tersebut. “Jadi kita harus true to character. Jangan sampai fans yang sudah besar jumlahnya itu merasa kecewa, karena melihat ‘loh kok jadi beda di film yang baru ini,’” jelas pendiri sekolah online Bengkel Animasi ini.
Sebagai persiapan, sebelum ikut menggarap film Transformers yang ke-4 ini, Ronny melakukan banyak riset dengan menonton ulang film-film Transformers yang terdahulu. “Saya perhatikan bagaimana si Optimus Prime. Aktingnya seperti apa. Kalau dia berantem, gaya berantemnya seperti apa,” ujar pria yang gemar bermain gitar dan bas ini.
Menurut Ronny, sutradara Michael Bay memiliki gaya yang cukup bagus dalam menggarap film-filmnya dan selalu berusaha mendorong para animatornya untuk bisa memberikan hasil yang terbaik. Seringkali hasil pengerjaan sebuah adegan yang sudah dikirim kepada Michael Bay akhirnya dikirim kembali kepada para animator dan kru efek visual di Singapura untuk bisa diperbagus. “Saat satu set sudah disetujui, kemudian ditarik kembali, karena menurut dia masih bisa dibuat lebih bagus lagi,” cerita Ronny.
Ronny menambahkan bahwa baginya Michael Bay memiliki mata yang tajam untuk bisa menciptakan gambar yang bagus dalam film. Ronny berani berkata kalau film Transformers: Age of Extinction ini lebih bagus dari yang sebelum-sebelumnya dengan cerita yang lebih matang dan mendalam. “It’s going to be a good show. It’s going to be an entertaining show,” tambahnya.
Menjadi kelegaan tersendiri bagi Ronny, setelah film yang digarap akhirnya bisa dinikmati oleh para pecinta film di seluruh dunia. “Biasanya memang untuk show atau film yang kantor kita kerjakan, kita mengadakan screening. Kita semua pergi ke bioskop ramai-ramai, menonton dan menikmati hasil karya kita,” lanjutnya.
Seperti proyek film-film yang sebelumnya, Ronny mengaku, ketika adegan-adegan yang ia ikut garap terlihat di layar lebar, dirinya malah memperhatikan para penonton yang lain. “Saya melihat semua audience yang lagi memandang ke layar. All of these people in this cinema, in this theatre are looking at my works. And not only in this cinema, (but) the whole world is seeing my works,” kata Ronny.
Film Transformers: Age of Extinction yang saat ini tengah tayang di Indonesia dirilis di Amerika tanggal 27 Juni 2014. Kali ini, sutradara Michael Bay menampilkan karakter baru sebagai pengganti karakter Sam Witwicky yang diperankan oleh Shia LaBeouf. Karakter baru tersebut dimainkan oleh Mark Wahlberg yang berperan sebagai Cade Yeagar, seorang orang tua tunggal dan ilmuwan.