Uni Eropa mendesak Israel supaya mengakhiri blokadenya atas jalur Gaza dan menyertakan pihak internasional dalam penyelidikannya tentang serangan Israel yang menewaskan sembilan orang dalam konvoi kapal menuju Gaza.
Kabinet Israel hari Senin menyetujui pembentukan “komisi publik independen” untuk menyelidiki serangan bulan lalu itu, dan menerima tuntutan internasional dengan menempatkan dua pengamat asing dalam panel itu. Belum ada tanggapan dari pihak Uni Eropa, apakah komisi independen itu sesuai dengan permintaan mereka.
Israel menegaskan mandat panel itu terbatas dan tidak termasuk pemeriksaan peran pengambilan kebijakan oleh pemerintah dalam serangan itu. Sebagian besar fokus penyelidikan itu adalah untuk menentukan apakah blokade atas Gaza dan pencegatan konvoi kapal bantuan ke Gaza bertentangan dengan hukum internasional.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan komisi itu tidak akan mendengarkan pengakuan langsung dari setiap prajurit yang terlibat dalam serangan itu kecuali komandan militer Israel.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika P.J. Crowley hari Senin mengatakan penyelidikan Israel itu “merupakan langkah maju yang penting.” Tetapi pemerintah Turki maupun Presiden Palestina Mahmoud Abbas hari Senin menolak penyelidikan oleh Israel dan menuntut penyelidikan internasional yang didukung PBB.
Sementara, utusan khusus internasional untuk Timur Tengah, Tony Blair setelah bertemu dengan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luxembourg hari Senin mengatakan, Israel secara prinsip telah setuju untuk melonggarkan blokade atas Jalur Gaza.
Israel ditekan dunia internasional untuk mengakhiri blokade tersebut sejak melancarkan serangan pasukan komando bulan lalu terhadap konvoi kapal bantuan yang menuju Gaza.