Tokoh-tokoh politik berpengaruh di Washington membela Jaksa Agung Jeff Sessions, dan mempertanyakan kecaman Presiden Donald Trump selama berhari-hari terhadap pejabat penegak hukum tertinggi Amerika.
Senator Partai Republik, Lindsey Graham mengatakan kepada jaringan televisi NBC News hari Kamis, akan ada “masalah besar” jika Trump memecat Sessions, yang menjadi rekan sekerja Senator Graham di Senat sebelum Trump menunjuknya sebagai Jaksa Agung.
Trump menyalurkan kemarahannya kepada Jeff Sessions, seorang pendukung awalnya selama kampenye presiden, karena menarik diri dari pengawasan terhadap penyelidikan Departemen Kehakiman terkait campur tangan Rusia pada pemilu presiden tahun lalu.
Hal itu mengakibatkan wakil Sessions menunjuk seorang penyelidik khusus, yakni mantan direktur FBI Robert Mueller, untuk melakukan penyelidikan atas kemungkinan kampenye Trump bekerja sama dengan Rusia dalam pemilihan presiden tahun lalu. Penyelidikan itu telah menyita perhatian pada bulan-bulan awal Trump menjabat di Gedung Putih, dan Trump mencap penyelidikan itu sebagai upaya untuk mengorek-orek kesalahan pada dirinya dan dijadikan alasan oleh Partai Demokrat untuk menjelaskan kemenangannya yang mengejutkan dari mantan menlu Hillarry Clinton dari Partai Demokrat.
Graham mengatakan “setiap upaya Trump untuk menyerang Mueller bisa menjadi awal dari akhir kepresidenan Trump kecuali Mueller melakukan kesalahan. Saat ini tidak ada alasan untuk menduga Mueller bisa dipengaruhi. Graham dan dua tokoh Demokrat mengatakan mereka sedang menyusun RUU untuk melindungi Mueller dari pemecatan tanpa tinjauan hukum. [my/jm]