Pemimpin kelompok oposisi Prancis Marine Le Pen hari Minggu (17/9) menyindir Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni atas penanganannya migran pemerintahannya. Hal ini disampaikannya saat memberikan pernyataan dalam pertemuan tahunan salah satu partai koalisi Meloni, League.
Berbicara di hadapan ribuan pendukung Partai Liga yang populis, Le Pen mengatakan bahwa ia meramalkan akan terjadinya "masalah".
"Masalah, masalah bagi para pemimpin yang tidak menyadari bahwa ada tanda-tanda alarm dan bahaya dari kedatangan besar-besaran para migran di Pulau Lampedusa. Sebuah pulau berpenduduk 6.000 orang, di mana lebih dari 6.000 migran tiba dalam satu hari," katanya kepada kerumunan orang di Pontida.
Dalam upaya meningkatkan elektabilitas Matteo Salvini, pemimpin Partai Liga, Le Pen mengatakan, "Anda telah menunjukkan bahwa kemauan politik dapat melakukannya. Anda telah menunjukkan kemauan politik yang dibutuhkan Eropa." "Dengan kekuatan keyakinan dan tindakan Anda. Anda telah menunjukkan bahwa masih ada orang Eropa yang mau melindungi benua, budaya dan peradaban kita," kata Le Pen.
Pernyataan ini disampaikannya tak lama setelah Meloni dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Pulau Lampedusa di mana beberapa bulan ini didatangi ribuan migran. Meloni mengundang von der Leyen untuk mengunjungi Pulau Lampedusa bersamanya untuk melihat kondisi secara langsung. Meloni juga menyerukan agar kesepakatan migrasi Uni Eropa yang baru dengan Tunisia segera diberlakukan.
Matteo Salvini telah mengambil kebijakan tegas dalam isu migrasi saat ia menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Italia dari tahun 2018-2019. Dalam beberapa hari terakhir, Salvini telah bolak-balik antara mengkritik dan memuji cara Meloni menangani isu migrasi. Pernyataannya dilihat sebagai manuver politik menjelang pemilu Parlemen Eropa bulan Juni mendatang. [em/jm]
Forum