Seorang pejabat tinggi di Tibet yang dikuasai Tiongkok memerintahkan pengawasan yang lebih ketat di biara-biara Budha dalam usaha untuk mencegah penyebaran aksi-aksi protes anti pemerintah oleh warga suku Tibet di provinsi Sichuan.
Qi Zhala, pemimpin Partai Komunis di ibukota Tibet, Lhasa, dikutip dalam media pemerintah hari Selasa mengatakan bahwa para pejabat harus bekerja untuk “memelihara kestabilan” di kawasan itu.
Dia juga mendesak polisi agar “menindak keras” apa yang disebutnya kegiatan “separatis” dan “kejahatan” yang katanya dilakukan oleh para pendukung Dalai Lama.
Penindasan di Tibet itu terjadi sementara ribuan polisi tambahan di propinsi Sichuan tetap siaga penuh menyusul konfrontasi selama seminggu dengan suku Tibet dan protes dengan pembakaran diri selama berbulan-bulan menentang pemerintah Tiongkok.
Saksi mata dan organisasi-organisasi di pengasingan mengatakan sampai tujuh demonstran Tibet tewas di Sichuan pekan lalu ketika polisi Tiongkok melepaskan tembakan ke arah mereka dalam tiga insiden terpisah. Beberapa laporan mengaitkan kekerasan itu sebagian dengan penolakan beberapa suku Tibet untuk berpartisipasi dalam perayaan Imlek.