Tiongkok dan Jepang mengatakan mereka telah sepakat untuk berusaha mengembangkan mekanisme pengelolaan krisis, guna mencegah sengketa maritim di masa depan di Laut Cina Timur.
Para pejabat mengatakan persetujuan itu dicapai hari Rabu dalam kunjungan ke Beijing oleh Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba, yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yang Jiechi dan Perdana Menteri Wen Jiabao. Kunjungan itu bertujuan untuk menyiapkan kunjungan ke Tiongkok bulan depan oleh Perdana Menteri Yoshihiko Noda.
Para staf Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan pihak Tiongkok juga setuju mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh pelonggaran pembatasan yang dikenakan atas impor pangan dari Jepang setelah kecelakaan 11 Maret di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang.
Dalam perkembangan terkait, Tiongkok mengatakan angkatan lautnya akan segera memulai latihan di Pasifik barat, tindakan yang dapat menambah kegusaran di antara sebagian negara tetangganya.
Latihan itu diadakan sementara Tiongkok semakin menunjukkan klaim maritim Tiongkok di Laut Cina Selatan dan Timur, dan hanya seminggu setelah Presiden Amerika Barack Obama mengumumkan rencana untuk menempatkan marinir Amerika di Australia utara.
Dalam pernyataan Rabu malam, kementerian pertahanan Tiongkok mengatakan latihan itu akan mulai sebelum akhir bulan ini. Menurut pernyataan tersebut, latihan itu akan mematuhi hukum dan praktek internasional yang relevan dan tidak ditujukan terhadap negara manapun.
