Tiongkok telah membenarkan laporan-laporan bahwa negara itu tengah membuat sebuah perjanjian dengan 10 negara ASEAN agar mata uang Yuan digunakan dalam transaksi perdagangan.
Kantor berita resmi Xinhua mengutip pejabat bank sentral hari Sabtu melaporkan prosesnya tengah berlangsung. Jin Qi, asisten Gubernur Bank Rakyat Tiongkok, berbicara di sela-sela pertemuan Tiongkok-ASEAN di Nanning, kota di wilayah Guangxi Zhuang.
Media massa melaporkan hari Kamis perjanjian antara Tiongkok dan ASEAN itu akan ditandatangani akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Berdasarkan perjanjian itu, bank-bank di Tiongkok dan negara-negara ASEAN mulai menggunakan mata uang yuan dalam transaksi dengan ASEAN. Mengutip pakar ekonomi Bank of Communications Lian Ping, Xinhua melaporkan, perjanjian itu akan mendorong perdagangan Tiongkok-ASEAN secara besar-besaran dan menjamin stabilitas finansial di ASEAN.
Lian mengatakan, dolar Amerika sudah lama menjadi mata uang dominan dalam pembayaran dan perdagangan di kawasan Asia-Pasifik. Sebagai bangsa dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok sangat ingin agar mata uangnya memainkan peran internasional yang lebih besar.
