Tim penyelamat di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Selasa (7/3), mencari tanda-tanda kehidupan setelah bencana tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 15 orang. Mereka melakukannya sambil menunggu peralatan dan bala bantuan untuk meningkatkan upaya menemukan 42 orang yang masih dinyatakan hilang, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan panjang tanah longsor diperkirakan 100-200 meter dan hanya ada 42 orang yang terlibat dalam misi penyelamatan yang diperumit oleh lokasi yang terpencil.
Alat berat seperti ekskavator belum datang, katanya, sementara mereka yang membantu operasi penyelamatan harus melakukan perjalanan dengan perahu, kendaraan bermotor, dan kemudian berjalan kaki.
"Jumlah korban jiwa bisa berubah kapan saja. Dari 15 korban jiwa, 10 jenasah telah ditemukan," kata Abdul melalui telepon. Ia juga mengatakan, 1.216 warga telah dipindahkan ke tempat penampungan sementara di masjid-masjid dan puskesmas-puskesmas.
Sebuah video yang dilihat oleh Reuters menunjukkan sejumlah petugas penyelamat yang mengenakan helm bekerja dengan senter dalam kegelapan untuk mencoba membebaskan sejumlah korban. Video itu juga menunjukkan rumah-rumah hancur dan jalan-jalan diselimuti lumpur.
Dua helikopter akan dikirim dari ibu kota Jakarta pada hari Selasa untuk membantu upaya penyelamatan, serta sebuah pesawat yang membawa tenda, makanan, dan selimut untuk para pengungsi, kata Abdul.
Kepala SAR Natuna mengatakan kepada Kantor Berita Antara bahwa militer akan dikerahkan untuk membantu usaha penyelamatan dan beberapa peralatan telah dikirim, termasuk alat ekstraksi dan peralatan penerangan. [ab/uh]
Forum