Tautan-tautan Akses

3 Tewas dalam Serangan terhadap Truk Pemilu Afghanistan


Petugas pemilu Afghanistan membawa kotak suara di Jalalabad, Kabul timur, Afghanistan, Minggu, 6 April 2014.
Petugas pemilu Afghanistan membawa kotak suara di Jalalabad, Kabul timur, Afghanistan, Minggu, 6 April 2014.

Bom pinggir jalan di Afghanistan telah menghancurkan sebuah truk yang membawa delapan kotak kertas suara dalam pemilihan presiden negara itu dan menewaskan tiga orang.

Sedikitnya tiga orang tewas dalam ledakan bom pinggir jalan yang menghancurkan sebuah truk yang membawa delapan kotak suara pemilu presiden di Afghanistan.

Ledakan hari Minggu (6/4) di propinsi Kunduz itu terjadi sehari setelah sekitar tujuh juta orang memberikan suara untuk memilih pengganti Presiden Hamid Karzai. Polisi mengatakan truk tersebut membawa delapan kotak suara dari TPS-TPS ke kota Kunduz.

Tiga orang yang tewas itu adalah supir bis, seorang polisi dan seorang anggota Komisi Pemilu Independen Afghanistan.

Pejabat-pejabat menggambarkan pemilu hari Sabtu itu sebagai pemilu yang paling bebas-kekerasan dengan tanpa serangan besar, meskipun sedikitnya 20 orang tewas dalam sejumlah ledakan bom, serangan roket dan baku tembak.

Anggota parlemen Afghanistan Shukria Baraekzai mengatakan pemilu ini merupakan penolakan terhadap Taliban dan mereka yang menentang pemilu.

Presiden Hamid Karzai – yang menurut konstitusi tidak bisa mencalonkan diri kembali untuk masa jabatan ketiga – memuji warga Afghanistan yang menantang ancaman Taliban dan mendatangi TPS dalam jumlah besar untuk memberikan suara mereka. Karzai mengatakan partisipasi warga dalam pemilu itu “menjadikan negara yang kita cintai ini bangga dan berhasil”.

Beberapa TPS kehabisan surat suara karena besarnya jumlah warga yang datang untuk memberikan suara hari Sabtu, proses pergantian pimpinan secara demokratis yang pertama di Afghanistan.

Pengamanan berlangsung sangat ketat karena Taliban mengancam akan mengganggu jalannya pemungutan suara. Lebih dari 6.200 TPS dibuka, meskipun dua ratus lainnya terpaksa ditutup karena kekhawatiran masalah keamanan.

Presiden Amerika Barack Obama mengeluarkan pernyataan, memberikan ucapan selamat kepada jutaan warga Afghanistan yang memberikan suara dalam apa yang disebutnya sebagai “pemilu bersejarah”. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada warga Amerika yang telah “mengorbankan begitu banyak hal” agar proses pemungutan suara bisa berlangsung. Presiden Obama menyebut pemilu itu penting untuk mengamankan masa depan demokrasi Afghanistan dan melanjutkan dukungan internasional.

Hasil penghitungan suara pendahuluan diperkirakan akan diketahui akhir bulan ini, sementara tenggat waktu hasil penghitungan suara final dijadwalkan 14 Mei. Pemilu putaran kedua akan dilakukan jika tidak seorang pun dari delapan kandidat yang menerima lebih dari separuh suara.
XS
SM
MD
LG