Manusia adalah makhluk yang bisa tidur dengan efisien, dan itulah sebabnya kita membutuhkan tidur lebih sedikit - tujuh jam - dibanding dengan 14 jam sehari bagi jenis hewan kerabat terdekat manusia.
Para peneliti di Duke University menyusun database pola tidur dari ratusan mamalia, termasuk 21 spesies primata.
Mereka mendapati tidak hanya manusia membutuhkan tidur lebih sedikit dibanding dengan simpanse, kera dan lemur, tetapi persentase tidur nyenyak manusia ternyata lebih besar, yakni tahap yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Ini mungkin bukan berita mengejutkan pada era lampu listrik dan kegiatan tanpa henti 24 jam, tapi peneliti lainnya dalam riset itu, David Samson, mengatakan perkembangan ini dimulai jauh sebelum ditemukannya lampu listrik. Ia menelusuri kembali ke masa nenek moyang manusia yang meninggalkan tempat tinggal mereka di atas pohon dan hidup serta tidur di atas tanah.
Kebutuhan untuk tidur di dekat api dan dalam kelompok yang lebih besar supaya hangat dan aman kemungkinan membuat manusia zaman dulu mendapat hasil maksimal dari tidur mereka dalam waktu sesingkat mungkin. Itu juga memberi lebih banyak waktu bagi kegiatan lainnya, seperti mempelajari keterampilan baru. [zb/ii]