Tautan-tautan Akses

Tidak Banyak Harapan pada Konferensi Gaza di Prancis


Sejumlah petinggi dari berbagai negara menghadiri konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, 9 November 2023. (Foto: LUDOVIC MARIN via REUTERS)
Sejumlah petinggi dari berbagai negara menghadiri konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, 9 November 2023. (Foto: LUDOVIC MARIN via REUTERS)

Sekitar 80 negara dan organisasi internasional bertemu di Paris pada Kamis (9/11) untuk mengoordinasikan bantuan dan menilai cara membantu korban cedera di wilayah kantong Palestina, Gaza, meskipun harapan akan tercapainya hasil nyata rendah jika tidak ada jeda dalam pertempuran.

Prancis menawarkan bantuan untuk Israel setelah serangan maut 7 Oktober oleh Hamas. Namun bombardemen Israel sebagai pembalasannya telah meningkatkan keprihatinan karena jumlah korban warga sipil terus membubung. Ribuan orang telah tewas, cedera dan mengungsi di Gaza.

“Bukan rahasia lagi bagi siapa pun bahwa akses di Gaza saat ini sulit untuk mendapatkan kebutuhan dasar, obat-obatan, air, dan sebagainya… Jadi tujuannya adalah benar-benar untuk bekerja sama dengan seluruh partisipan dan juga dengan Israel … untuk memungkinkan akses meningkat,” kata seorang pejabat dari kantor kepresidenan Prancis menjelang konferensi itu.

Perwakilan dari negara-negara, organisasi internasional, dunia usaha, bank pembangunan dan LSM menghadiri konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza di Paris, Prancis, 9 November 2023. (Foto: LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS)
Perwakilan dari negara-negara, organisasi internasional, dunia usaha, bank pembangunan dan LSM menghadiri konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza di Paris, Prancis, 9 November 2023. (Foto: LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS)

Perdana Menteri Otoritas Palestina dijadwalkan hadir, tetapi Israel tidak diundang. Para pejabat Prancis mengatakan Israel tetap diberitahu mengenai perkembangannya.

Konferensi itu mempertemukan para pemangku kepentingan di kawasan seperti Mesir, Yordania dan negara-negara Teluk Arab serta negara-negara Barat berpengaruh dan para anggota G20 kecuali Rusia. Berbagai institusi internasional dan LSM yang beroperasi di Gaza, seperti Dokter Tanpa Tapal Batas, juga dijadwalkan hadir.

Namun, sedikit saja kepala negara, kepala pemerintahan atau menteri luar negeri yang akan menghadirinya. Berbagai LSM mengkritik bahwa tidak banyak tekanan untuk gencatan senjata pada konferensi itu.

“Ini akan menjadi ajang mengulangi sikap nasional, mengatakan apa yang telah diberikan dan akan diberikan masing-masing negara, bahwa warga sipil harus dilindungi dan UU humaniter internasional harus dipatuhi,” kata seorang diplomat Eropa.

Para pejabat Prancis berharap konferensi ini akan meletakkan landasan bagi tanggapan internasional yang cepat apabila pertempuran benar-benar berhenti.

Ada sejumlah upaya untuk memobilisasi sumber daya keuangan dengan beberapa sektor yang diidentifikasi sebagai bantuan darurat berdasarkan penilaian PBB mengenai kebutuhan mendesak senilai $1,5 miliar dan pembukaan titik-titik penyeberangan khusus untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Prancis dijadwalkan mengumumkan peningkatan dalam komitmen-komitmennya.

Pemulihan kembali pasokan air, bahan bakar dan listrik juga akan dibahas, sambil memastikan proses akuntabilitas untuk memastikan bantuan itu tidak dialihkan ke Hamas.

Selain itu akan ada pembahasan untuk membangun koridor maritim untuk menggunakan jalur laut guna mengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza dan melihat bagaimana kapal-kapal itu dapat digunakan untuk mengevakuasi korban yang cedera. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG