Tim perunding mengatakan pembicaraan antara Rusia dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di Wina, Austria, berakhir pada Kamis (14/1) tanpa ada terobosan untuk mengakhiri ketegangan terkait pengerahan pasukan Rusia di perbatasannya dengan Ukraina.
Pembicaraan tersebut merupakan usaha diplomatik ketiga dalam minggu ini untuk mengakhiri kebuntuan yang terjadi, tetapi semuanya berakhir tanpa ada resolusi.
Berbicara kepada wartawan selesai pembicaraan itu, Utusan Tetap Rusia di OSCE Alexander Lukashevich, mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan itu mengecewakan, dan dia tadinya berharap akan ada diskusi yang lebih substantif dan mendalam.
Tetapi Lukashevich memberi petunjuk bahwa Moskow masih akan melanjutkan diplomasi itu, sebagaimana juga tim perunding Rusia lainnya yang melakukan pembicaraan pada awal minggu ini dengan diplomat Amerika Serikat (AS) di Jenewa dan pemimpin NATO di Brussels.
Ketua OSCE, yang juga merupakan Menteri Luar Negeri Polandia Zbiegniew Rau mengkonfirmasi tidak adanya kemajuan dalam pembicaraan. Sebelum dimulainya pembicaraan itu, pada Kamis (13/1) pagi Rau mengatakan tampaknya risiko akan terjadinya perang di Eropa “kini menjadi lebih besar dalam 30 tahun terakhir.”
Para diplomat Barat telah mendesak Rusia agar melakukan deeskalasi situasi di wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina, di mana negara itu telah mengerahkan perlengkapan dan sekitar 100 ribu tentara, yang tampak seakan-akan siap untuk melakukan invasi ke dalam wilayah Ukraina.
Rusia menegaskan bahwa pasukannya ada disana untuk pertahanan Rusia dan pihaknya sedang berusaha mendapatkan jaminan dari NATO bahwa aliansi itu akan menghentikan perluasan pengaruhnya ke timur, serta tidak mengizinkan Ukraina untuk bergabung ke dalam persekutuan itu. [jm/em]