Tautan-tautan Akses

Tidak Ada Pengumuman Tarif pada Hari Pertama Trump Menjabat


Presiden AS Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif di Ruang Oval, Gedung Putih, pada 20 Januari 2025. (Foto: AP/Evan Vucci)
Presiden AS Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif di Ruang Oval, Gedung Putih, pada 20 Januari 2025. (Foto: AP/Evan Vucci)

Presiden Donald Trump pada Senin (20/1) dijadwalkan mengeluarkan beragam memo mengenai perdagangan yang tidak akan menyebut-nyebut tentang tarif baru pada hari pertamanya menjabat. Namun, Trump akan mengarahkan badan-badan federal untuk mengevaluasi hubungan perdagangan Amerika Serikat dengan China, Kanada, dan Meksiko, kata seorang pejabat pemerintahan Trump.

Setelah spekulasi global yang intens selama berpekan-pekan mengenai bea masuk yang akan dikenakan Trump segera setelah ia dilantik sebagai presiden AS, berita bahwa Trump akan memerlukan lebih banyak waktu lagi untuk mempertimbangkan tarif telah mendorong kenaikan saham global dan penurunan nilai dolar terhadap mata uang-mata uang utama.

Trump tidak menyebutkan rencana tarif khusus dalam pidato pelantikannya. Namun, ia menyebutkan lagi niatnya untuk mendirikan Dinas Pendapatan Eksternal, sebuah lembaga baru untuk mengumpulkan tarif, bea masuk, dan pendapatan lain dalam "jumlah besar" dari sumber-sumber asing.

"Saya akan segera memulai perombakan sistem perdagangan kita untuk melindungi pekerja dan keluarga Amerika," kata Trump. "Daripada mengenakan pajak kepada warga negara kita untuk memperkaya negara lain, kita akan mengenakan tarif dan pajak kepada negara asing untuk memperkaya warga negara kita."

Trump menambahkan bahwa kebijakannya akan menjadikan Amerika "sekali lagi sebagai negara manufaktur."

Selama kampanye pemilihannya, Trump berjanji untuk mengenakan tarif tinggi sebesar 10% hingga 20% pada impor global ke AS dan 60% pada barang-barang dari China untuk membantu mengurangi defisit perdagangan yang sekarang mencapai $1 triliun per tahun.

Ia mengatakan setelah terpilih pada November lalu bahwa ia akan menandatangani "semua dokumen yang diperlukan" setelah menjabat untuk mengenakan biaya tambahan impor langsung sebesar 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko jika mereka gagal mengekang arus obat-obatan terlarang dan migran yang memasuki AS secara ilegal.

Bea masuk semacam itu akan merusak perjanjian perdagangan yang telah lama berlaku, mengacaukan rantai pasokan, dan menaikkan biaya, menurut para pakar perdagangan.

Pejabat tersebut, yang mengukuhkan laporan Wall Street Journal yang mengutip ringkasan memo Trump, mengatakan, presiden baru tersebut justru akan mengarahkan badan-badan federal untuk menyelidiki dan memperbaiki defisit perdagangan yang terus-menerus dan mengatasi kebijakan perdagangan dan mata uang yang tidak adil oleh negara-negara lain.

Memo tersebut akan menyoroti China, Kanada, dan Meksiko untuk diteliti, tetapi tidak akan mengumumkan tarif baru, kata pejabat tersebut. Memo tersebut akan mengarahkan badan-badan federal untuk menilai kepatuhan Beijing terhadap kesepakatan perdagangan 2020 dengan AS, serta status Perjanjian AS-Meksiko-Kanada, kata pejabat tersebut.

Reli yang melegakan

Nilai tukar dolar AS merosot secara luas terhadap sejumlah mata uang mitra dagang utama, dengan kenaikan yang sangat besar dalam euro, dolar Kanada, peso Meksiko, dan yuan China. Indeks pasar saham global MSCI naik. Pasar keuangan AS ditutup karena hari libur Martin Luther King Jr pada hari Senin (20/1).

Beberapa kelompok industri dan pengacara perdagangan di Washington telah berspekulasi bahwa Trump akan menerapkan Undang-undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional, undang-undang dengan kewenangan luas untuk mengendalikan impor pada saat darurat nasional, untuk mengenakan tarif langsung.

Namun, nota perdagangan mendatang itu mengisyaratkan pendekatan yang lebih metodis yang kemungkinan melibatkan investigasi perdagangan di bawah otoritas hukum lain seperti Bab 232 UU perdagangan keamanan nasional dan Bab 301 UU praktik perdagangan yang tidak adil. Trump menerapkan undang-undang ini dalam masa jabatan pertamanya, dan penyelidikan terhadap baja dan aluminium serta impor China memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.

"Mungkin kedengarannya dia seperti mendengarkan orang-orang yang mengatakan kepadanya bahwa tarif langsung akan benar-benar merugikan pasar keuangan," kata William Reinsch, pakar perdagangan di Center for Strategic and International Studies. Tetapi Reinsch dan para analis perdagangan lainnya mengatakan mereka masih memperkirakan Trump akan melanjutkan tarif global di awal pemerintahannya.

"Tarif universal adalah bagian inti dari rencana ekonomi yang ia jalankan, dan saya pikir ia akan melakukan apa yang ia katakan akan dilakukannya," kata Kelly Ann Shaw, mantan penasihat perdagangan Gedung Putih selama masa jabatan pertama Trump. "Ini adalah ide yang telah didukungnya sejak lama," kata Shaw, yang sekarang bekerja di firma hukum Hogan Lovells, dalam sebuah wawancara minggu lalu. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG