Tautan-tautan Akses

Tidak Ada Kata Terlambat untuk Berhenti Merokok


Tidak terlambat bagi perokok usia lanjut untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Tidak terlambat bagi perokok usia lanjut untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Perokok berusia 60 tahun ke atas mengurangi risiko kematian sebesar 25 persen ketika berhenti merokok.

Tidak pernah ada kata terlambat untuk berhenti merokok, karena menurut analisis terbaru terhadap ribuan perokok, risiko kematian mereka yang berumur lebih dari 60 tahun dan menghentikan kebiasaan merokoknya ternyata berkurang.

Merokok adalah faktor risiko untuk banyak penyakit, termasuk beragam jenis kanker dan penyakit kardiovaskular. Namun kebanyakan penelitian mengenai dampak kesehatan merokok melibatkan orang-orang separuh baya.

Analisis terbaru dari para peneliti Jerman telah mempelajari dampak kesehatan merokok pada orang-orang yang berusia lebih dari 60 tahun. Para peneliti tersebut menganalisis temuan dari 17 studi yang dilakukan di Amerika Serikat, Tiongkok, Australia, Jepang, Inggris, Spanyol dan Perancis antara 1987 dan 2011.

Analisis mereka menunjukkan bahwa perokok berusia 60 tahun ke atas memiliki risiko kematian sebesar 83 persen karena beragam sebab dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok. Mereka juga memiliki risiko kematian 34 persen lebih tinggi daripada mantan perokok.

T.H. Lam, profesor kesehatan masyarakat dari University of Hong Kong, mengatakan bahwa satu dari dua orang yang terus merokok pada usia lanjut memiliki peluang meninggal karena kebiasaannya itu. Lam menyebut mereka yang tidak meninggal karena merokok penyintas, atau survivor. Namun berdasarkan penelitian terbaru tersebut, tidaklah terlambat bagi mereka untuk berhenti merokok, kata Lam.

“Jika mereka berhenti merokok, mereka dapat mengurangi risiko yang berlebihan sebesar 25 persen,” kata Lam. “Jadi ini kabar baik bahwa yang berusia lanjut tidak seharusnya terus merokok. Mereka harus berhenti merokok secepat mungkin.”

Perokok yang mulai pada usia muda dan berhenti pada usia 30an, dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok hampir sama dengan orang yang tidak pernah merokok.

Masalahnya, ujar Lam, banyak perokok berusia lanjut yang merasa tidak ada gunanya atau tidak ada urgensinya untuk berhenti merokok.

”Mereka berpikir, mengapa tidak besok saja atau tahun depan? Tapi tentu saja, bahkan untuk perokok yang mengidap kanker paru-paru, kemajuan perawatan mereka akan lebih besar jika mereka berhenti merokok.”

Merokok diperkirakan membunuh 12 persen laki-laki dan enam persen perempuan di seluruh dunia. Para ahli mengatakan bahwa jika tren merokok terus berlanjut, kebiasaan ini akan menyebabkan lebih dari satu miliar kematian pada akhir abad 21.

XS
SM
MD
LG