Thailand mengumumkan, Jumat (7/1), memperketat beberapa pembatasan masuk sambil memperluas program karantina “kotak pasir''. Negara itu juga mendesak orang-orang untuk mengikuti aturan jarak sosial dan mengenakan masker untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 yang dipicu oleh varian omicron.
Pemerintah tidak mengumumkan lockdown, tetapi mengeluarkan pembatasan konsumsi alkohol di restoran. Ia juga meminta orang-orang untuk menghindari pertemuan umum, transportasi umum, dan bepergian. Sebagian besar sekolah akan tetap buka, sementara bar dan klub malam akan tetap tutup.
Keputusan itu diambil setelah kasus virus corona harian yang dilaporkan berlipat ganda menjadi 7.526 dalam hitungan hari setelah liburan tahun baru, sebagian besar karena varian omicron. Sembilan belas kematian baru tercatat, kata pemerintah.
Pusat Penanggulangan COVID-19 Thailand, atau CCSA, mengatakan telah menangguhkan tanpa batas waktu program “test-and-go'' di negara itu, yang memungkinkan turis asing hanya dikarantina selama satu malam sambil menunggu hasil tes. Program itu kini hanya akan berlaku bagi turis yang masuk Thailand paling lambat tanggal 15 Januari.
Juru bicara CCSA Taweesin Witsanuyothin mengatakan semua orang yang tiba di Thailand setelah tanggal 15 Januari harus masuk ke karantina hotel atau mengikuti program “kotak pasir”. Ia mengatakan program itu akan diperpanjang mulai Selasa depan dari pulau Phuket ke provinsi Pang-nga dan Krabi dan tiga pulau di provinsi Surat Thai -- Koh Samui, Koh Tao dan Koh Phangan.
Ia mengatakan pembatasan perjalanan yang dikenakan pada delapan negara Afrika juga akan dicabut hari itu.
Berdasarkan program “kotak pasir”, orang-orang yang telah divaksinasi lengkap diizinkan memasuki lokasi tertentu seperti Phuket. Mereka harus menghabiskan seminggu di hotel yang disetujui, menjalani satu tes pada saat kedatangan dan satu lagi seminggu kemudian. Meskipun pergerakan mereka dilacak, mereka dapat bergerak dengan bebas.
Skema "test-and-go'' memungkinkan orang yang divaksinasi penuh untuk memasuki Thailand, tetapi mereka harus menjalani tes virus corona pada saat kedatangan dan tes kedua tujuh hari kemudian. Jika tes pertama negatif, mereka bisa bepergian dengan bebas. Mereka harus menghabiskan malam pertama mereka di hotel yang disetujui pemerintah sambil menunggu hasil tes mereka.
Thailand sejauh ini memiliki program paling ambisius di Asia Tenggara yang memungkinkan para pelancong masuk dan bergerak ke berbagai penjuru negara itu. Thailand melonggarkan pembatasan setelah program vaksinasi yang sukses di mana 100 juta dosis telah diberikan kepada penduduknya yang berjumlah sekitar 60 juta orang. Program booster saat ini juga sedang berlangsung di sana. [ab/lt]
