Gubernur Negara Bagian New York Kathy Hochul mendesak penduduk di negara bagian tersebut, pada Minggu (25/12), untuk tidak berkendara di jalanan, mengingat jumlah korban tewas akibat badai dingin yang melanda Amerika Serikat telah meningkat mencapai 24 jiwa.
"Kami telah menyelamatkan ratusan orang dari mobil mereka. Mobil pembersih salju harus dikerahkan – satu-satunya kendaraan yang dapat melewati badai salju yang membutakan, mengetuk jendela dan membawa orang-orang ke tempat aman sejak badai ini dimulai."
"Namun masih ada beberapa orang yang terus dicari keberadaannya di tengah badai salju yang membutakan ini. Mobil yang tergelincir ke selokan. Anda tidak selalu langsung bisa menemukannya. Untuk itu kami melakukan segalanya dengan GPS dan mekanisme lain untuk mencoba menemukan semua orang dan mudah-mudahan memulangkan mereka dengan selamat," ungkap Hochul.
“Saya tidak bisa melebih-lebihkan lagi betapa berbahayanya kondisi saat ini. Kami mohon untuk tidak berkendara dulu ke jalanan. Ya, sehari lagi. Saya tahu ini Natal. Saya tahu betapa sulitnya saat ini.”
Cakupan badai itu hampir belum pernah terjadi sebelumnya, di mana badai melingkupi area yang membentang dari Great Lakes di dekat Kanada hingga ke Rio Grande di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko.
Sekitar 60 persen penduduk AS menerima peringatan cuaca musim dingin, di mana suhu udara anjlok drastis di bawah normal dari timur Pegunungan Rocky ke Appalachian, kata Badan Cuaca Nasional.
Hochul menyebut badai yang masih berkecamuk pada Hari Natal itu sebagai “perang dengan alam.”
Di Kota Buffalo, New York, angin topan dan salju menyebabkan kondisi listrik mati, melumpuhkan upaya tanggap darurat dan menyebabkan penutupan bandara kota setidaknya hingga Senin (26/12). [rd/ka]
Forum