Seorang anggota ISIS yang diduga membantu memuluskan serangan bom bunuh diri pada 2021 di luar bandara Kabul, di saat berlangsungnya penarikan militer AS yang kacau dari Afghanistan, hadir di pengadilan negara bagian Virginia, AS pada Rabu (5/3).
Mohammad Sharifullah mengaku telah menyurvei rute ke bandara, tempat pelaku bom bunuh diri itu kemudian meledakkan bomnya di antara kerumunan orang yang berusaha melarikan diri beberapa hari setelah Taliban menguasai Kabul, kata Departemen Kehakiman AS.
Ledakan di Gerbang Abbey menewaskan sedikitnya 170 warga Afghanistan dan 13 tentara AS yang mengamankan perimeter bandara.
Sharifullah hadir di pengadilan di Alexandria, di dekat ibu kota AS, Washington, mengenakan pakaian penjara biru muda dan masker wajah hitam. Dia secara resmi telah disediakan pembela umum dan seorang penerjemah.
Dia tidak mengajukan pembelaan. Sidang berikutnya akan diadakan di gedung pengadilan yang sama pada Senin (10/3), dan dia akan tetap ditahan sampai hari itu, kata hakim.
Sharifullah, yang menurut AS juga dikenal dengan nama Jafar dan merupakan anggota cabang Negara Islam Khorasan (ISK) di Afghanistan dan Pakistan, ditahan oleh otoritas Pakistan dan dibawa ke Amerika Serikat.
Presiden Donald Trump dengan bangga mengumumkan penangkapannya pada Selasa dalam pidatonya di Kongres, menyebutnya sebagai “teroris utama yang bertanggung jawab atas kekejaman itu.”
Militan ISK memberi Sharifullah sebuah ponsel dan kartu SIM, serta menyuruhnya memeriksa rute ke bandara, menurut pernyataan tertulis Departemen Kehakiman AS dalam kasus tersebut.
Ketika dia menyatakan semua sudah aman, mereka menyuruhnya untuk meninggalkan daerah itu, kata pernyataan tersebut.
“Kemudian pada hari yang sama, Sharifullah mengetahui tentang serangan di HKIA (Hamid Karzai International Airport) yang dijelaskan di atas dan mengenali tersangka pembom sebagai seorang anggota ISIS-K yang dikenalnya saat dipenjara,” kata pernyataan tertulis itu, menggunakan akronim alternatif untuk kelompok tersebut.
Sharifullah didakwa dengan “memberikan dan berkonspirasi untuk memberikan dukungan material dan sumber daya kepada organisasi asing yang sudah ditetapkan sebagai organisasi teroris, yang mengakibatkan kematian.”
Kaitan dengan Serangan Moskow
Trump berterima kasih kepada Pakistan “atas bantuannya dalam menangkap monster ini.”
“Teroris ISIS-K yang jahat ini mengatur pembunuhan brutal terhadap 13 marinir yang heroik,” kata Jaksa Agung AS Pam Bondi dalam sebuah pernyataan.
Sharifullah juga mengakui keterlibatannya dalam beberapa serangan lainnya, kata Departemen Kehakiman AS, termasuk serangan Balai Kota Crocus Moskow pada Maret 2024, di mana dia mengatakan “dia telah membagikan instruksi tentang cara menggunakan senapan jenis AK dan senjata lainnya kepada calon penyerang” melalui video.
Amerika Serikat menarik pasukan terakhirnya dari Afghanistan pada Agustus 2021, mengakhiri evakuasi kacau puluhan ribu warga Afghanistan yang telah berebut datang ke bandara Kabul dengan harapan dapat menaiki pesawat keluar dari negara itu.
Gambar kerumunan orang menyerbu bandara, menaiki pesawat saat lepas landas - dan beberapa berpegangan pada pesawat kargo militer AS yang lepas landas saat meluncur di landasan pacu - ditayangkan di dalam siaran berita di seluruh dunia.
Pada 2023, Gedung Putih mengumumkan bahwa seorang tokoh ISIS yang terlibat dalam perencanaan serangan bandara telah tewas dalam operasi yang dilakukan oleh pemerintahan baru Taliban di Afghanistan. [ns/ab]
Forum