Tautan-tautan Akses

Termometer Pintar Lacak Penyebaran Penyakit Flu


Matilde Gonzalez (kiri) dan Cesar Calles, membawa bayi mereka, Cesar Julian Calles (10 bulan) untuk mendapatkan suntikan vaksin flu di sebuah klinik di Seattle, Washington (foto: ilustrasi).
Matilde Gonzalez (kiri) dan Cesar Calles, membawa bayi mereka, Cesar Julian Calles (10 bulan) untuk mendapatkan suntikan vaksin flu di sebuah klinik di Seattle, Washington (foto: ilustrasi).

Musim flu tahun ini di AS adalah yang terburuk dalam 15 tahun dan para pejabat kesehatan memprediksi kondisi ini masih akan berlangsung beberapa minggu ke depan.

Perangkat “termometer pintar” yang dikembangkan sebuah perusahaan berupaya melacak penyebaran flu di AS secara real time dengan mengumpulkan data para pengguna yang memeriksa suhu tubuh.

Perangkat medis yang paling umum di rumah, termometer, kini semakin canggih. Termometer “pintar” Kinsa tidak hanya bisa memeriksa suhu tubuh, tapi juga mengunggah data yang dikumpulkan dan memberi tahu orangtua tentang situasi kesehatan yang sedang terjadi di sekitarnya. Inder Singh adalah CEO Kinsa.

“Bagaimana kita bisa membantu seseorang yang mengalami gejala awal sakit. Produk kami mengumpukan indikator awal penyakit dan melacak penyebaran penyakit secara real time,” kata Singh.

Tahun ini, flu yang cukup parah melanda AS, terutama negara bagian Missouri dan Kansas. Para pejabat kesehatan mengatakan lebih dari 37 anak telah meninggal dunia dan jumlah orang yang perlu dirawat terus bertambah.

Ketika orangtua menggunakan termometer Kinsa, data suhu tubuh anak itu diunggah ke sebuah aplikasi telepon pintar yang kemudian mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gejala-gejala yang dialami anak tersebut.

Kinsa, yang sudah dimiliki 500.000 rumah tangga, menerima 25.000 data suhu tubuh setiap hari. Para pengguna menerima informasi kesehatan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing sambil melacak penyakit di wilayahnya.

Data yang terkumpul, kecuali informasi pribadi, kemudian dijual ke perusahaan-perusahaan yang membuat produk seperti obat batuk dan pilek, disinfektan dan jus jeruk.

“Mereka ingin tahu kapan dan di mana penyakit melanda berdasarkan lokasi geografis agar mereka bisa melakukan pemasaran digital dan perencaan inventarisasi,” tambah Singh.

Para pejabat Kinsa mengatakan perusahaannya berencana menambah cakupannya ke seluruh dunia. Dengan membangun peta di mana dan kapan penyakit menyebar, termometer kecil itu bisa membantu para dokter mendeteksi epidemi berikutnya. [vm/jm]

XS
SM
MD
LG