Mesir tetap menjadi tujuan dan transit untuk para pengungsi dan pencari suaka. Walaupun kebanyakan dari mereka berasal dari Suriah, pengungsi-pengungsi yang melarikan diri dari konflik dan persekusi di Sub-Sahara Afrika semakin banyak pada tahun-tahun belakangan. Seorang perempuan Somali menggunakan terapi seni untuk membantu dirinya dan pengungsi lain untuk melangkah.
Terapi Seni, Penyembuh Trauma Para Pengungsi di Mesir

1
Soldiers stand guard on a blockaded road to Myanmar's parliament in Naypyidaw after the military detained the country's de facto leader Aung San Suu Kyi and the country's president in a coup.

2
John Milad berbicara di lokakarya yang dia adakan untuk pengungsi Afrika di Kairo, Mesir, 22 Juli 2017.

3
Reham Refaat adalah seorang terapis seni dan asisten John Milad. Dia mengatakan, "Ide terapi seni secara umum adalah anda mencoba untuk mengubah energi negatif yang orang-orang miliki dalam diri mereka, baik karena trauma atau pengalaman buruk lainnya yang mereka hadapi. Dan anda mencoba menyediakan ruang di mana orang-orang bisa mengubah dan melepaskan energi ini menjadi sesuatu yang positif."

4
Anak-anak pengungsi Somali sedang melukis di salah satu kelas Aini di Al Hay Al Asher di Kairo, Mesir, 1 November, 2017.