TEPCO membuka pintu-pintu pada wahana penangkal Reaktor 1 Fukushima Daiichi, bagian beton tebal di sekitar inti reaktor itu.
Udaranya begitu tercemar radioaktif, sehingga seorang pekerja dapat terpapar hanya lima jam sebelum melebihi batas aman. Tetapi, sistem penyaringan udara yang dipasang hari Kamis mengurangi radiasi tinggi ke tingkat yang lebih dapat diterima.
Para pekerja TEPCO dijawalkan masuk ke sana hari Senin.
Setelah berada di dalam, para pekerja akan memeriksa pipa-pipa, katup-katup dan mesin untuk melihat apa yang perlu diperbaiki, sehingga sistem pendingin otomatis reaktor itu dapat digunakan lagi.
Tidak berfungsinya sistem pendingin otomatis membuat regu penyelamat menyemprotkan ribuan ton air ke reaktor itu untuk mendinginkannya, tetapi tindakan itu menghasilkan sejumlah besar air buangan radiokatif. Sistem pendingin reaktor itu menyirkulasi ulang air, sehingga akan mempermudah operasi perbaikan.
Membuka pintu-pintu udara akan mengakibatkan keluarnya sebagian radiasi radioaktif, tetapi TEPCO mengatakan radiasi itu tidak akan sampai pada tingkat yang akan mengkhawatirkan semua orang di luar zona eksklusif 20 kilometer dari sekitar PLTN itu.
Goshi Hosono, juru bicara pemerintah Jepang, mengatakan pemerintah Jepang telah memberitahu negara-negara tetangga Jepang mengenai rencana untuk mengeluarkan udara raioaktif, tetapi tidak akan berdampak buruk terhadap lingkungan.
Dalam masalah yang berkaitan, TEPCO melaporkan peningkatan tajam suhu di dekat Reaktor 3. Minggu pagi suhu mencapai 202 derajat Fahrenheit, naik 40 derajat dalam waktu kurang dari sehari, tetapi masih lebih rendah daripada suhu normal. TEPCO berencana memantau sepenuhnya reaktor itu.