Presiden Republik Demokrasi Kongo, Joseph Kabila, mengatakan tentaranya siap membantu pasukan penjaga perdamaian PBB bertempur melawan pemberontak Rwanda di provinsi-provinsi bagian timur negaranya.
Janji tersebut dikeluarkan Rabu (7/1), dalam pembicaraan telepon antara Kabila dan Sekjen PBB Ban Ki-moon. Seorang juru bicara PBB mengatakan sekjen menekankan bahwa para pemimpin pemberontak suku Hutu Rwanda telah gagal untuk menepati janji melucuti senjata sebelum 2 Januari.
Badan dunia itu sebelumnya telah menyebut perlunya bantuan aktif bagi pasukan Kongo dalam menghalau kelompok pemberontak yang kuat bertempur, yang dikenal sebagai Pasukan Demokrasi untuk Pembebasan Rwanda, dari timur yang kaya bahan tambang.
Seorang pejabat tinggi PBB memberitahu wartawan Rabu bahwa misi PBB, yang dikenal dengan akronim MONUSCO, akan segera menandatangani persetujuan dengan pemerintahan Kabila yang mengesahkan operasi itu.