Zhang Jieli, seorang pejabat di Tentara Pembebasan Rakyat China mengecam film monster “Pacific Rim” sebagai perangkat propaganda yang digunakan pemerintah Amerika untuk membantu memenangkan dukungan bagi pergeseran militernya ke Asia.
Film sains-ilmiah yang ditulis dan disutradarai oleh Guillermo del Toro itu menggambarkan bagaimana negara-negara di sekitar Samudera Pasifik harus bekerjasama untuk memerangi monster raksasa yang disebut “Kaijus”, yang bangkit dari dasar samudera untuk menyerang manusia.
Meskipun hanya mendapat ulasan yang biasa saja di Amerika, film ini diterima baik sekali di China, dengan menduduki puncak box-office selama tiga pekan berturut-turut. Sejauh ini film “Pacific Rim” meraih keuntungan sekitar 100 juta dolar di China, menjadikannya sebagai salah satu film Amerika dengan pendapatan kotor terbesar di China.
Tetapi Zhang Jieli, seorang pejabat di Tentara Pembebasan Rakyat China yang baru-baru ini menulis opini di “PLA Daily”, sebuah harian yang menjadi suara militer, mengecam film yang katanya menggambarkan Amerika sebagai “penyelamat manusia”.
Zhang Jieli tersinggung dengan adegan pertempuran dimana beberapa robot yang dikontrol manusia – yang disebut “Jaegers” berperang melawan “Kaijus” di lepas pantai tenggara China.
Zhang Jieli mengatakan adegan itu “secara sengaja diatur di Laut Cina Selatan” dimana China sedang bersengketa dengan beberapa negara tetangganya. Menurut Zhang, ini “menunjukkan komitmen Amerika untuk mempertahankan stabilitas” di kawasan itu.
Film sains-ilmiah yang ditulis dan disutradarai oleh Guillermo del Toro itu menggambarkan bagaimana negara-negara di sekitar Samudera Pasifik harus bekerjasama untuk memerangi monster raksasa yang disebut “Kaijus”, yang bangkit dari dasar samudera untuk menyerang manusia.
Meskipun hanya mendapat ulasan yang biasa saja di Amerika, film ini diterima baik sekali di China, dengan menduduki puncak box-office selama tiga pekan berturut-turut. Sejauh ini film “Pacific Rim” meraih keuntungan sekitar 100 juta dolar di China, menjadikannya sebagai salah satu film Amerika dengan pendapatan kotor terbesar di China.
Tetapi Zhang Jieli, seorang pejabat di Tentara Pembebasan Rakyat China yang baru-baru ini menulis opini di “PLA Daily”, sebuah harian yang menjadi suara militer, mengecam film yang katanya menggambarkan Amerika sebagai “penyelamat manusia”.
Zhang Jieli tersinggung dengan adegan pertempuran dimana beberapa robot yang dikontrol manusia – yang disebut “Jaegers” berperang melawan “Kaijus” di lepas pantai tenggara China.
Zhang Jieli mengatakan adegan itu “secara sengaja diatur di Laut Cina Selatan” dimana China sedang bersengketa dengan beberapa negara tetangganya. Menurut Zhang, ini “menunjukkan komitmen Amerika untuk mempertahankan stabilitas” di kawasan itu.
