Tautan-tautan Akses

Tembakan Tank Israel Tewaskan Dua Warga Palestina di Gaza Selatan


Warga Palestina mengamati tank militer Israel yang rusak dan ditinggalkan di wilayah Rafah di selatan Jalur Gaza, pada 22 Januari 2025. (Foto: Reuters/Hatem Khaled)
Warga Palestina mengamati tank militer Israel yang rusak dan ditinggalkan di wilayah Rafah di selatan Jalur Gaza, pada 22 Januari 2025. (Foto: Reuters/Hatem Khaled)

Sebuah tank Israel menewaskan dua warga Palestina di sebelah barat Kota Rafah di Gaza selatan pada Kamis (23/1), kata pertahanan sipil di daerah kantong itu.

Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki serangan itu, menurut laporan media. Rafah berada di dekat perbatasan dengan Mesir.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah kesepakatan gencatan senjata dimulai pada hari Minggu (19/1) antara Israel dan kelompok militan Hamas yang diperkirakan akan berlangsung setidaknya selama enam pekan.

Juga pada Kamis, militer Israel mengatakan telah menewaskan dua militan anggota Jihad Islam yang terlibat dalam serangan mematikan terhadap sebuah bus di wilayah pendudukan Tepi Barat awal bulan ini.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pasukannya membunuh para militan di Desa Burqin di tengah-tengah baku tembak setelah para militan membarikade diri mereka di sebuah gedung.

Seorang tentara Israel terluka dalam serangan itu, kata militer.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Kamis memuji operasi tersebut dan mengatakan Israel akan melanjutkan operasinya yang menargetkan teroris di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat untuk memastikan tempat itu tidak menjadi pangkalan untuk melancarkan serangan.

Israel melancarkan operasi tersebut pada hari Selasa (21/1), beberapa hari setelah memulai gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.

Kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel meningkat setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 terhadap Israel dan serangan balasan Israel setelah itu di Gaza.

Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan Israel dan serangan oleh pemukim Israel telah menewaskan lebih dari 800 warga Palestina di Tepi Barat selama kurun waktu tersebut. Militer Israel mengatakan sedikitnya 29 warga Israel, termasuk tentara, telah tewas.

Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas di mana para militan menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang. Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS, Inggris, Uni Eropa, dan negara-negara lain.

Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 47.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan menteri luar negeri yang baru, Marco Rubio, berjanji akan membantu Israel membebaskan para sandera yang tersisa saat ia berbicara melalui telepon pada hari Rabu dengan PM Benjamin Netanyahu.

Rubio "mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri atas keberhasilan Israel melawan Hamas dan Hizbullah" dan menekankan bahwa mempertahankan "dukungan teguh bagi Israel merupakan prioritas utama" bagi AS di bawah Presiden Donald Trump, menurut pernyataan dari juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce.

Hamas mengatakan akan membebaskan sandera berikutnya pada hari Sabtu (25/1).

Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Selasa bahwa kelompok sandera berikutnya adalah empat perempuan Israel yang akan dibebaskan sebagai imbalan pembebasan sejumlah orang Palestina yang ditahan oleh Israel. [uh/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG