Para pejabat di kota Donetsk, Ukraina timur, mengatakan tembakan artileri telah menewaskan enam orang dan melukai 15 orang, sementara Amerika menyebut gencatan senjata antara pemerintah Kyiv dan pemberontak yang didukung Rusia “semakin lemah.”
Tembakan artileri dan senjata api kedengaran di sekitar bandara kota itu. Para pemantau gencatan senjata dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa mengatakan peluru artileri mendarat kira-kira 200 meter dari mereka ketika mereka memeriksa sebuah pasar di Donetsk.
Para pejabat Ukraina dan separatis pro-Rusia saling menyalahkan sebagai penyebab kekerasan itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf pada Senin mengatakan gencatan senjata di Ukraina timur masih bertahan, tetapi semakin lemah. Dia mengutuk tembakan artileri itu dan meminta kepada kedua pihak agar datang kembali dari ambang perang.
Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara melalui telepon hari Senin dan berbicara mengenai perlunya bagi kedua pihak untuk mematuhi gencatan senjata.