Tautan-tautan Akses

Tekad Perempuan Muda Afrika dalam Menekuni Olahraga Berselancar


Perempuan muda Afrika bertekad untuk mencetak peselancar profesional kulit hitam dalam olahraga selancar. (Foto: AFP/Saeed Khan)
Perempuan muda Afrika bertekad untuk mencetak peselancar profesional kulit hitam dalam olahraga selancar. (Foto: AFP/Saeed Khan)

Berselancar jauh ke dalam ombak pesisir California telah lama menjadi olah raga, terutama bagi warga kulit putih Amerika. Arturo Martinez melaporkan dari Los Angeles, sekelompok perempuan muda Amerika keturunan Afrika kini bertekad untuk mengubahnya.

Ketika Lizelle Jackson dewasa, ia mendengar begitu banyak tentang orang berkulit hitam yang tidak bisa berenang,

Yah, dan saya mendengarnya dari ayah saya. Ketika ia pertama kali mengajak saya ke pantai, ia berkata, 'Jangan pergi melewati gelombang (yang berbuih putih). Jika sesuatu terjadi padamu, saya tidak akan bisa menolongmu.' Bagi saya itu berarti, 'Baiklah, saya harus belajar berenang. Saya harus belajar bagaimana menjaga diri saya di sini, karena ayah tidak bisa menolong saya," kata Lizelle, perempuan kulit hitam yang juga seorang pengajar selancar air ​

Pada masa sebelum Covid, ia adalah seorang pemandu wisata yang aktif. Kini semasa pandemi, Lizelle menjadi pengajar selancar air.

Olah raga berselancar yang menantang. (Foto: Armando Franca/AP)
Olah raga berselancar yang menantang. (Foto: Armando Franca/AP)

Black Girls Surf, sebuah organisasi yang ingin menggalakkan olahraga berselancar di kalangan anak-anak perempuan kulit hitam, bermaksud membuat lebih banyak perempuan kulit hitam menjadi peselancar profesional. Jadi, kini mereka hanya bekerja di cabang Los Angeles yang mencoba untuk memasukkan sebanyak mungkin perempuan kulit berwarna ke olahraga air. Kemudian, pada akhirnya diharapkan ada beberapa perempuan dari tahap itu yang ingin maju ke tahap profesional.

“Maksud saya, Anda mengambil sesuatu seperti Bruce's Beach yaitu resor pantai di kota Manhattan Beach, California, yang dimiliki dan dikelola oleh orang Amerika keturunan Afrika," katanya.

"Pada awal 1900-an, resor pantai itu ada di sana, kini orang kulit hitam kehilangan salah satu dari sedikit pantai yang bisa mereka kunjungi. Jika hanya ada satu bagian pantai yang bisa dimanfaatkan oleh orang kulit hitam pada masa itu, maka tidak heran kalau kami tidak mempunyai banyak peselancar kulit hitam," tambahnya.

Menurut Lizelle, berselancar adalah sesuatu yang diturunkan dari generasi ke generasi. Namun ia mengaku ayahnya tidak punya kesempatan itu.

"Anda tahu, jika kita bisa menciptakan tempat di mana para perempuan kulit berwarna dan kulit hitam merasa aman untuk bergabung dan belajar, mereka sudah merasa seperti, 'Oke, saya bisa menjaga diri saya di sini.' Dan itulah yang sebenarnya ingin kami lakukan, memberdayakan perempuan agar merasa bahwa mereka memiliki lautan ini, tidak peduli pantai mana yang mereka kunjungi”.

Ia menambahkan, banyak pengalaman yang kita miliki dalam kehidupan serupa dengan air itu sendiri. Baru saja masuk ke dalam air merupakan perjuangan yang terus-menerus, tetapi kemudian kita memiliki saat-saat yang tenang dan damai. Kita dihadapkan pada beberapa pilihan apakah kita akan mendayung ke dalam gelombang atau tidak atau, apakah kita hanya akan terus mendayung untuk menghadapi semua ombak?

Nah persamaan semacam itulah cara kita berperilaku di dunia nyata. Tetapi juga menurut Lizelle,, air secara umum sangat terapeutik (menyembuhkan). Sangat menenangkan. Dia Menurutnya, itu karena tubuh kita mengandung sekitar 70 persen air. Jadi, hampir seperti kembali ke dalam rahim dan merasa nyaman dan damai, tambahnya.

“Harapan saya suatu hari nanti, ketika kami pergi ke laut, saya melihat peselancar kulit berwarna, kejutan seperti itu. Dan saya hanya ingin mencapai titik di mana kejutan itu normal, di mana kita pergi ke laut dan melihat semua warna kulit yang berbeda, apapun itu, dan tidak ada yang peduli”. [ps/lt]

XS
SM
MD
LG