Sebuah kapal tanker bahan bakar cair berbendera Kepulauan Marshall melaporkan dua ledakan di dekat kapal tersebut, ketika kapal itu melakukan perjalanan di lepas pantai kota pelabuhan Hodeidah di Yaman. Menurut perusahaan keamanan Inggris, Ambrey, insiden itu adalah serangan kapal dagang ketiga dalam 48 jam terakhir.
Nakhoda kapal dagang yang berlokasi di area serupa melaporkan adanya ledakan di dekat balok kanan kapal, menurut Operasi Perdagangan Maritim Inggris. Reuters tidak dapat segera memverifikasi apakah kapal yang sama menjadi subjek kedua laporan tersebut.
Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman telah berulang kali meluncurkan pesawat nirawak atau drone dan rudal terhadap pelayaran komersial internasional di Laut Merah dan Teluk Aden sejak pertengahan November. Houthi mengklaim serangan itu sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina terhadap perang Israel di Gaza.
Serangan mereka telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan melakukan perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar ujung selatan Afrika.
Tidak ada kerusakan atau cedera pada awak kapal yang dilaporkan di kapal yang terlibat dalam laporan sebelumnya.
Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah melakukan serangan terhadap sasaran Houthi sebagai respons atas serangan terhadap kapal perkapalan.
Pada Kamis (14/3) malam, militer AS mengatakan Houthi menembakkan dua rudal balistik anti-kapal dari Yaman menuju Teluk Aden, dan di utara, dua rudal ke arah Laut Merah. Namun tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan pada kapal AS atau koalisi.
Pada Kamis malam, militer AS mengatakan Houthi menembakkan dua rudal balistik anti-kapal dari Yaman menuju Teluk Aden, dan di utara, dua rudal ke arah Laut Merah. Namun tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan pada kapal AS atau koalisi. Komando Pusat Militer AS mengatakan pada Jumat (15/3) pagi bahwa mereka telah menghancurkan sembilan rudal anti-kapal dan dua drone di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. [ft/ah]