Kantor berita resmi Korea Utara hari Kamis (24/1) mengatakan, langkah itu ditujukan ke apa yang disebutnya musuh bebuyutan Korea Utara, yakni Amerika. Berita tersebut, yang mengutip pernyataan Komisi Pertahanan Nasional, tidak merincikan bila peluncuran atau uji coba itu dilaksanakan.
Gedung Putih mengutuk pengumuman itu sebagai “provokasi yang tidak perlu.” Juru bicara Jay Carney mengatakan setiap tindakan semacam itu oleh Korea Utara akan melanggar resolusi PBB dan meningkatkan pengucilan diplomatik terhadap Korea Utara.
Ancaman Korea Utara itu dikeluarkan setelah Dewan Keamanan PBB hari Selasa secara bulat mengutuk peluncuran roket bulan Desember oleh Korea Utara sebagai pelanggaran sanksi PBB yang melarangnya mengembangkan teknologi misil dan nuklir.
Jika dilaksanakan, ancaman baru itu akan menjadi yang ketiga kalinya Korea Utara melakukan uji coba nuklir setelah PBB mengutuk peluncuran-peluncuran roketnya.
Gedung Putih mengutuk pengumuman itu sebagai “provokasi yang tidak perlu.” Juru bicara Jay Carney mengatakan setiap tindakan semacam itu oleh Korea Utara akan melanggar resolusi PBB dan meningkatkan pengucilan diplomatik terhadap Korea Utara.
Ancaman Korea Utara itu dikeluarkan setelah Dewan Keamanan PBB hari Selasa secara bulat mengutuk peluncuran roket bulan Desember oleh Korea Utara sebagai pelanggaran sanksi PBB yang melarangnya mengembangkan teknologi misil dan nuklir.
Jika dilaksanakan, ancaman baru itu akan menjadi yang ketiga kalinya Korea Utara melakukan uji coba nuklir setelah PBB mengutuk peluncuran-peluncuran roketnya.