Tautan-tautan Akses

Tanah Longsor di Papua Nugini, Lebih dari 100 Orang Dikhawatirkan Tewas


Orang-orang melintasi area longsor untuk sampai ke sisi lain di desa Yambali, Papua Nugini, Jumat, 24 Mei 2024. Lebih dari 100 orang diyakini tewas dalam bencana tanah longsor di negara kepulauan Pasifik Selatan itu. (Benjamin Sipa/Organisasi Internasional untuk Migrasi via AP)
Orang-orang melintasi area longsor untuk sampai ke sisi lain di desa Yambali, Papua Nugini, Jumat, 24 Mei 2024. Lebih dari 100 orang diyakini tewas dalam bencana tanah longsor di negara kepulauan Pasifik Selatan itu. (Benjamin Sipa/Organisasi Internasional untuk Migrasi via AP)

Para pejabat dan media di negara kepulauan Pasifik Selatan, Papua Nugini, Jumat (24/5) mengatakan lebih dari 100 orang dikhawatirkan tewas setelah tanah longsor mengubur sebuah desa terpencil.

Para pejabat dan saksi mata mengatakan tanah longsor dilaporkan menghantam desa Kaokalam di provinsi Enga, sekitar 600 kilometer arah barat laut dari ibu kota Port Moresby. Bencana itu terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat. Seorang pejabat komunitas setempat mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP bahwa dia yakin sekitar 100 rumah terkubur.

Video dan gambar dari lokasi kejadian menunjukkan tim penyelamat mencari korban di tengah bebatuan besar dan pepohonan di lereng bukit yang curam.

Orang-orang membawa barang-barang mereka pasca bencana tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini, 24 Mei 2024, dalam gambar diam yang diperoleh dari sebuah video. (Andrew Ruing/Handout via REUTERS)
Orang-orang membawa barang-barang mereka pasca bencana tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini, 24 Mei 2024, dalam gambar diam yang diperoleh dari sebuah video. (Andrew Ruing/Handout via REUTERS)

Dalam sebuah wawancara, pejabat Palang Merah Papua Nugini Janet Filemon mengatakan kepada jaringan televisi Amerika CNN bahwa jumlah orang yang tewas atau hilang “sangat bervariasi,” namun diyakini lebih dari 100 orang.

Filemon mengatakan tanah longsor telah memblokir sebagian jalan raya utama yang menuju ke daerah yang terdampak musibah, membatasi akses ke desa tersebut, sehingga penduduk setempat bertindak sebagai petugas pertolongan pertama. Dia mengatakan, belum diketahui secara pasti penyebab tanah longsor tersebut, meski wilayah itu sering diguyur hujan.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan pemerintahnya telah mengirim pejabat bencana ke lokasi tanah longsor untuk “memulai pekerjaan bantuan, pencarian jenazah, dan rekonstruksi infrastruktur.” Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga-keluarga para korban. [lt/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG