Tautan-tautan Akses

Taliban Kukuhkan Rencana Baru Pakistan untuk Pengusiran Massal Pengungsi Afghanistan


FILE - Pengungsi Afghanistan berjalan di pusat pendaftaran setibanya dari Pakistan di distrik Takhta Pul, provinsi Kandahar, 22 Mei 2024. (Sanaullah SEIAM / AFP)
FILE - Pengungsi Afghanistan berjalan di pusat pendaftaran setibanya dari Pakistan di distrik Takhta Pul, provinsi Kandahar, 22 Mei 2024. (Sanaullah SEIAM / AFP)

Para diplomat dari Taliban yang berkuasa di Afghanistan, Rabu (19/2) melaporkan bahwa negara tetangganya, Pakistan, sedang menerapkan rencana deportasi massal cepat dan “sebentar lagi” terhadap hampir tiga juta pengungsi Afghanistan dari teritorinya.

Kedutaan besar yang dioperasikan Taliban di Islamabad mengeluarkan pernyataan tersebut, mengakhiri ketidakpastian selama berhari-hari mengenai tindakan polisi yang tengah berlangsung untuk menangkap dan menyingkirkan warga negara Afghanistan, termasuk pengungsi sah dari ibu kota Pakistan dan kota Rawalpindi di dekatnya.

Misi diplomatik Afghanistan itu menyatakan bahwa Pakistan tidak memberitahu Kabul secara resmi mengenai rencana terbarunya untuk mendeportasi pengungsi.

Misi tersebut menambahkan bahwa beberapa upaya dilakukan melalui saluran diplomatik untuk meminta klarifikasi dari pemerintah Pakistan terkait alasan di balik penahanan dan pengusiran warga negara Afghanistan dari kedua kota itu.

“Pada akhirnya, para pejabat dari Kementerian Luar Negeri Pakistan mengonfirmasi bahwa ada rencana definitif dan final untuk mendeportasi/memindahkan seluruh pengungsi Afghanistan bukan hanya dari Islamabad dan Rawalpindi tetapi juga dari seluruh negara itu dalam waktu dekat,” kata pernyataan hari Rabu itu.

Reaksi Taliban itu muncul hampir tiga pekan setelah PM Pakistan Shehbaz Sharif menyetujui rencana multitahap yang menargetkan populasi pengungsi Afghanistan di negara itu. Mereka mencakup lebih dari 1,4 juta orang yang dianggap sebagai pengungsi legal yang memiliki bukti kartu registrasi yang diberikan badan pengungsi PBB UNHCR, atau PoR, yang telah diberi izin oleh Pakistan untuk tetap berada di negara itu hingga 30 Juni 2025.

Sisa populasi yang dimaksud itu terdiri dari hampir 900 ribu migran ekonomi dengan dokumen resmi yang memiliki Kartu Kewarganegaraan Afghanistan (ACC), sekitar 40 ribu orang yang menunggu relokasi yang dijanjikan ke AS atau negara-negara Barat lainnya, dan orang-orang yang tinggal di Pakistan tanpa status legal atau telah melampaui masa berlaku visa mereka.

Kedutaan Taliban, Rabu (19/2) menyatakan bahwa para pejabat Pakistan memberitahunya bahwa hanya warga negara Afghanistan dengan visa yang sah yang akan diizinkan tetap tinggal di Islamabad dan Rawalpindi.

“Mereka lebih jauh mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk segera menyingkirkan seluruh pengungsi Afghanistan, termasuk mereka yang memegang kartu ACC dan PoR, dari Islamabad dan Rawalpindi dan bahwa pengusiran mereka dari seluruh wilayah negara ini akan berlangsung sebentar lagi,” kata pernyataan itu.

UNHCR sementara itu mengukuhkan bahwa pemerintah Pakistan berencana untuk merelokasi seluruh pengungsi Afghanistan keluar dari Islamabad dan Rawalpindi selambatnya pada 28 Februari, kecuali bagi para pemegang visa yang sah.
Kedutaan Afghanistan mencatat mereka telah menyatakan “keprihatinan serius” kepada Islamabad dan berbagai organisasi internasional terkait “pengusiran massal pengungsi Afghanistan dalam jangka waktu begitu pendek dan karena keputusan Pakistan yang sepihak itu.” [uh/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG