Militan Taliban menduduki sebuah distrik terpencil di Afghanistan timur laut menyusul pertempuran sengit selama beberapa hari dengan polisi.
Para pejabat di provinsi Nuristan, yang berbatasan dengan Pakistan, pada hari Sabtu mengatakan pemberontak mengambil alih distrik Barg-e-Matal setelah memaksa polisi mundur dari wilayah administratif itu.
Juga pada hari Sabtu, militer Amerika mengakui bahwa operator sebuah pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh bertanggung jawab atas kematian 23 warga sipil dalam serangan di propinsi Uruzgan.
Pada tanggal 21 Februari lalu, tentara Amerika menembakkan misil dan roket ke kendaraan sipil setelah salah mengira target sebagai konvoi pemberontak Taliban.
Penyelidikan militer terhadap insiden tersebut, menunjukkan bahwa operator pesawat memberikan laporan tidak akurat dan tidak mengacuhkan informasi bahwa konvoi berisi warga sipil.