Ribuan warga Meksiko meninggalkan rumah mereka untuk mencari suaka di Amerika Serikat, karena khawatir anak-anak mereka akan diculik oleh kartel narkoba yang sangat kejam untuk dijadikan pembunuh bayaran atau budak seks.
Hampir sepertiga migran yang dicegat di perbatasan selatan AS tahun lalu berasal dari Meksiko, di mana jumlahnya mencapai sekitar 740.000. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan migran dari Venezuela, Guatemala atau Honduras, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
“Semua orang di kota saya melarikan diri karena alasan yang sama, yaitu penculikan anak-anak demi uang,” kata Juan yang tidak mau menyebutkan nama aslinya.
Pria berusia 37 tahun itu mengatakan, ia diculik oleh kelompok kriminal bernama Los Tlacos di negara bagian Guerrero, Meksiko selatan, yang dilanda kekerasan.
Seorang pemimpin kartel mengatakan kepada Juan bahwa “jika saya tidak bekerja untuknya, ia akan mengambil anak-anak saya." Juan sendiri memiliki seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dan dua anak perempuan masing-masing berusia 14 dan 17 tahun.
Kartel itu akan “melatih” anak laki-laki dan menginginkan anak perempuan “untuk dirinya sendiri,” kata Juan, yang bekerja sebagai juru masak untuk kartel tersebut.
Ia bahkan membuat rekaman video korban pembunuhan untuk dikirim geng itu ke geng saingannya, katanya sambil menahan air mata.
Setelah dua minggu berada di sarang geng, Juan berhasil melarikan diri dan keluar dari Meksiko bersama nenek, istri dan anak-anaknya.
Membasmi kejahatan adalah salah satu tugas utama yang menunggu presiden Meksiko berikutnya, ketika negara itu bersiap mengadakan pemilu pada 2 Juni mendatang. [ps/rs]
Forum