Sekitar 62,2% warga Indonesia masih puas dengan cara pemerintah menangani pandemi virus corona, tetapi jumlah ini menurun tajam dibanding akhir tahun 2021 lalu. Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan penurunan ini konsisten dengan perkembangan infeksi COVID-19 yang kembali mengalami peningkatan.
Menurut data Worldometers, pada Desember 2021 lalu jumlah kasus baru harian COVID-19 di Indonesia memang sudah sangat rendah atau hampir mendekati nol kasus per hari; tetapi jumlah ini mulai naik lagi pada bulan Februari-Maret, bahkan sempat mencapai 60.000 kasus baru per hari.
Penurunan tingkat kepuasan publik terhadap penanganan COVID-19 ini juga selaras dengan tingkat kepuasan publik terhadap penanggulangan masalah ekonomi akibat Covid-19, yang turun menjadi 54,5% dibanding tiga bulan lalu.
“Terlihat ada sedikit penurunan ya dibanding Desember 2021 yang lalu dalam tiga bulan terakhir, 60,1 persen menjadi 54,5 persen,” papar Deni.
Temuan survei ini disampaikan SMRC hari Rabu (30/3) setelah melakukan kajian pada 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling pada keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka pada 13 - 20 Maret 2022.
Angka Reproduksi Virus Corona Menurun
Sehari sebelumnya Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, pada Selasa (28/3) melaporkan angka reproduksi (Rt) virus per tanggal 24 Maret 2022 menunjukkan angka penurunan di semua pulau besar di Indonesia. Rt adalah pengukuran secara epidemiologi potensi penularan virus di tengah masyarakat.
“Penurunan paling besar terjadi di Pulau Nusa Tenggara yaitu dari 1,14 menjadi 1,01. Saat ini positivity rate di tingkat nasional adalah sekitar 5.20 persen turun dibandingkan minggu sebelumnya yaitu 8,81 persen. Bahkan angka ini sudah turun drastis dari puncak omicron lalu yang sempat mencapai 17 persen,” jelas Wiku dalam keterangan pers secara virtual.
Ditambahkannya capaian vaksinasi nasional sudah mencapai 72 persen untuk dosis 1, dosis 2 sebanyak 58 persen dan dosis 3 sebesar 7 persen. Sedangkan untuk lansia dari target 21,5 juta jiwa, 79 persen telah mendapat suntikan dosis 1, 60,80 persen telah mendapatkan dosis 2 dan 10,06 persen untuk dosis 3. [yl/em]