Kawasan Great Barrier Reef sangat luas, sampai-sampai sekitar 40 persen dari surga bawah laut ini belum pernah disurvei. Suatu armada kapal pribadi telah mulai menginspeksi bagian-bagian penting dari kekayaan alam terbesar Australia ini untuk membantu menentukan dampak perubahan iklim, polusi dan ancaman lainnya.
Proyek yang dikoordinasikan oleh Citizens of the Great Barrier Reef ini bertujuan untuk “mendapatkan data pengintaian berskala besar.”
Andy Ridley, direktur eksekutif organisasi tersebut, mengatakan, “Sensus Great Reef melibatkan seluruh organisasi yang bekerja di terumbu karang ini, mulai dari operator wisata hingga pemilik super-yacht, hingga ke stasiun-stasiun riset, universitas-universitas. Ada empat universitas terlibat, termasuk University of Queensland dan James Cook University. Kami mendapat sejumlah dukungan yang luar biasa dari para penyandang dana, seperti Great Barrier Reef Foundation. Tetapi ini benar-benar merupakan upaya kolektif komunitas yang sangat besar.”
Snorkeler dan penyelam untuk rekreasi mengambil foto-foto di lokasi-lokasi tertentu di terumbu itu setiap 10 meter. Foto-foto itu akan tersedia daring untuk dianalisis oleh apa yang disebut sebagai ilmuwan warga di seluruh dunia.
Wilayah-wilayah luas di Great Barrier Reef telah mengalami degradasi dalam beberapa tahun belakangan akibat pemutihan yang parah, hilangnya ganggang yang hidup di karang, yang memberi terumbu itu warna-warna cerah dan sebagian besar energi mereka. Pemutihan ini disebabkan oleh suhu lautan yang lebih hangat dan para ilmuwan menyatakan perubahan iklim memperburuk kondisinya.
Profesor Michael Bode dari ARC Centre of Excellence for Coral Reef Studies, salah seorang penulis laporan baru yang menyatakan bahwa karang di Great Barrier Reef telah berkurang lebih dari 50 persen sejak tahun 1990-an, mengemukakan, "Karang di Great Barrier Reef telah berkurang sekitar separuhnya selama tiga dekade terakhir. Jadi satu dari setiap dua karang yang pada tahun 1980-an ada di sana kini lenyap. Tetapi sekarang lebih buruk lagi, karena bukan hanya karangnya lebih sedikit, tetapi ukuran rata-ratanya juga lebih kecil.
Terumbu itu membentang 2.300 kilometer di bagian timur laut Australia. Luasnya seukuran wilayah Jepang, dan merupakan sistem karang terbesar di dunia. Daerah yang terdaftar sebagai Warisan Dunia ini merupakan kediaman berbagai makhluk laut, termasuk 600 jenis karang dan lebih dari 100 spesies ubur-ubur. [uh/ab]