Sumur minyak yang baru dibor dan tidak diatur oleh pihak berwenang meledak menjadi kebakaran besar Rabu pagi (2/4), menewaskan 18 orang dan melukai puluhan lainnya di provinsi Aceh.
Juru bicara Badan Mitigasi Bencana Nasional, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan sumur minyak di desa Pasir Putih, di bagian timur provinsi Aceh itu, menyulut kebakaran kira-kira pukul 1:30 pagi dan pemadam kebakaran masih terus berusaha untuk memadamkan api itu sore harinya. Lima rumah di dekatnya ditelan api.
Sutopo mengatakan sumur sedalam 250 meter itu menyemburkan minyak ketika terbakar dan banyak orang di dekatnya berusaha mengambil minyak tersebut. Ia mengatakan 41 orang dimasukkan ke tiga rumah sakit.
“Saya terbangun ketika ledakan yang sangat keras mengguncang rumah kami seperti gempa bumi,” kata Riska Sri Maulidyawati yang berusia 16 tahun. “Semua tetangga kami berlari keluar untuk melihat apa yang terjadi, tetapi satu lagi ledakan keras membuat semua orang berlari kepanikan.”
“Setiap orang berteriak “api, api!” Saya juga mendengar orang berteriak kesakitan dan meminta pertolongan,” kata Maulidyawati. “Anak-anak menangis dan perempuan berteriak kepanikan. Itu memang sangat menakutkan saya.”
Edi Gunawan, direktur sebuah rumah sakit setempat, mengatakan kepada televisi Indonesia bahwa orang-orang yang dimasukkan ke rumah sakit menderita luka bakar lebih dari 10 hingga 60 persen tubuh mereka.
Beberapa orang yang luka gawat dipindahkan ke rumah sakit yang besar, katanya.
Badan Mitigasi Bencana Nasional menyebut sumur itu “tradisional,” yang kemungkinan berarti tidak jelas siapa pemiliknya dan digunakan penduduk setempat.
Provinsi Aceh mempunyai cadangan besar gas alam yang belum disadap dan mempunyai banyak sumur illegal.
Maulidyawati mengatakan banyak orang datang ke desa itu dalam beberapa hari ini untuk mengambil minyak dari sumur yang baru dibor tersebut. [gp]