Para aktivis suku asli Amerika Serikat dan pemerhati lingkungan mengatakan mereka akan melawan Presiden Donald Trump yang hari Selasa (24/1) menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan pembangunan pipa minyak kontroversial Keystone XL dan Dakota Access Oil (DAPL) yang dihentikan oleh mantan presiden Barack Obama tahun 2015.
“Tindakan Presiden Trump ini gila dan ekstrem dan sama dengan serangan terhadap tanah leluhur kami sebagai suku pribumi,” demikian bunyi pernyataan kelompok Indigenous Environmental Network.
“Perintah eksekutif itu menunjukkan bahwa pemerintahan ini lebih dari sekedar bersedia melanggar undang-undang federal yang bertujuan melindungi hak asasi manusia, lingkungan dan secara keseluruhan keamanan komunitas pribumi demi keuntungan industri bahan bakar fosil."
Kelompok itu mengatakan akan melancarkan perlawanan yang lebih kuat daripada sebelumnya dan siap untuk “menangkis keputusan serampangan” pemerintahan Trump.
Secara terpisah, organisasi nirlaba mengenai hukum lingkungan, Earthjustice yang mewakili suku Standing Rock menyebut tindakan Trump “anti demokrasi”.
“Tindakan ini secara hukum sangat dipertanyakan," kata pemimpin Earthjustice, Donnell Van Noppen.
“Trump harus siap untuk melawan UU yang diremehkannya dan jutaan warga Amerika yang menentang proyek berbahaya dan merusak ini. Kita akan menghadapi pemerintahannya di pengadilan."
Ia juga mempertanyakan apakah ada konflik kepentingan yang bermain.
“Berdasarkan apa yang kita ketahui mengenai kesepakatan keuangan Trump di jalur pipa Dakota Access, ini menimbulkan masalah etika yang serius," ujarnya.
Menurut laporan pengungkapan finansial Trump bulan Mei 2016, ia memiliki US$15 ribu sampai $50 ribu saham pada perusahaan Energy Transfer Partners, turun dari $500 ribu sampai $1 juta tahun sebelumnya dan antara $100 ribu sampai $250 ribu pada perusahaan Phillips 66.
Sebagaimana yang dilaporkan Washington Post bulan November, pimpinan perusahaan Energy Transfer Kelcy Warren menyumbang $1 juta untuk kampanye Trump.
Trump mengatakan ia mendukung jalur pipa-pipa itu karena menguntungkan warga Amerika bukan atas dasar kepentingan finansial pribadi. Ketika menandatangani perintah eksekutif itu, ia menggembar gemborkan jumlah lapangan kerja yang diciptakan pembangunan jalur pipa itu.
“Hal yang syarat-syaratnya dapat dirundingkan kembali oleh kita,” katanya. “Kita lihat saja jika kita bisa membangun jalur pipa itu. Proyek itu akan membuka 28 ribu lapangan kerja”. [my/al]