Seorang koresponden VOA di tempat kejadian, di Addis Ababa ibukota Ethiopia, melaporkan, pembicaraan itu berada dalam tahap rapuh, sementara kedua pihak hendak menyelesaikan sejumlah perselisihan seputar soal minyak, perbatasan dan kewarganegaraan.
Pembahasan tentang status warga Sudan Selatan yang tinggal di Utara hari Selasa berubah menjadi adu teriakan.
Seorang peserta mengatakan pembicaraan khusus itu mungkin sudah berakhir sekarang, meskipun kedua pihak terus membahas sengketa minyak dan perbatasan. Sudan Selatan telah menuduh Sudan memberlakukan biaya tambahan atas penggunaan jalur pipa minyak dari Utara ke Laut Merah.
Menteri Perminyakan Sudan Selatan Stephen Dhieu-Dau hari Rabu mengatakan negara yang terletak jauh dari laut itu kini mempertimbangkan membangun jalur pipa sementara di sepanjang Sungai Nil menuju ibukota Juba.
Minyak itu kemudian akan dikirim dengan sejumlah truk ke pelabuhan-pelabuhan di Kenya dan Jibouti. Sengketa karena biaya itu membuat Sudan Selatan menutup seluruh produksi minyak, langkah yang menurut para analis tampaknya akan merugikan kedua negara secara finansial.